Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pernyataan Garang Megawati Tantang Penyidik KPK Ditanggapi Eks Penyidik, Kebijakan Pimpinan Disentil

Eks penyidik KPK Yudi Purnomo Harahap menilai, tidak ada yang salah jika Megawati meminta bertemu dengan penyidik Komisi Antirasuah itu.

Editor: Ansar
Kolase Tribun-Timur.com
AKBP Rossa Purbo Bekti penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bikin Ketua Umum PDIP Megawati kesal. 

"Pertemuan Megawati dan AKBP Rossa Purbo Bekti penting untuk meredakan isu-isu bahwa perburuan Harun Masiku politis," kata Yudi.

"Karena memang ini murni penegakan hukum, sebab kasus suap Komisioner KPU sampai kapan pun tidak akan selesai tanpa tertangkapnya Harun Masiku," ucapnya.

Anggap permintaan tokoh Yudi pun berpendapat, permintaan Megawati supaya penyidik KPK menghadap jangan dianggap untuk kepentingan tertentu.

Namun, menurutnya, pertemuan ini dianggap sebagai permintaan dari tokoh bangsa untuk memperjelas perkara Harun Masiku.

Oleh sebab itu, KPK diminta tidak perlu khawatir atas adanya permintaan Ketua Umum PDI-P supaya penyidiknya menghadap.

"Bahwa pernyataan Megawati agar AKBP Rossa bertemu dengan dirinya harus dianggap sebagai permintaan dari tokoh bangsa, mantan presiden RI," kata Yudi.

"Sehingga tidak perlu KPK takut bertemu karena anggapan conflict of interest jabatannya (Megawati) selalu Ketum Partai, namun cermin transparansi dan akuntanbilitas," imbuhnya.

Minta penyidik menghadap di depan kader Sebelumnya, Megawati Soekarnoputri menantang AKBP Rossa Purbo Bekti selaku penyidik kasus Harun Masiku untuk berani menghadap dirinya.

Hal ini disampaikan dalam pidatonya di hadapan kader-kader PDI-P pada acara pengucapan sumpah janji jabatan pengurus DPP PDI-P masa bakti 2019-2024, Jumat (5/7/2024).

"Saya berani kalau umpamanya suruh datang Rossa, ngadepin aku," kata Megawati.

Ia menyinggung bahwa KPK merupakan lembaga yang dibentuk saat masa pemerintah dirinya sebagai presiden kelima RI, sedangkan Rossa yang berpangkat AKBP dianggap setara dengan letkol.

"Gile, orang KPK yang bikin itu saya. Gile deh. Panggil dia saja, pangkatnya apa? Apa ini baru letkol saja, belum jenderal," kata dia.

"Saya panglima tertinggi (sebagai presiden saat itu), yang misahin polisi (dari ABRI) itu saya. Keren lho, saya ini," imbuh Megawati.

Dalam kasus ini, Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto sudah dua kali diperiksa sebagai saksi oleh KPK.

Lembaga antirasuah itu juga menyita ponsel serta buku catatan Hasto yang diklaim terdapat informasi internal partai di dalamnya.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved