Pilgub Jakarta 2024
Ketum PSI Kaesang Rayu PKS Tinggalkan Anies Baswedan?
Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep masih membuka peluang untuk berkoalisi dengan PKS.
TRIBUN-TIMUR.COM- Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep masih membuka peluang untuk berkoalisi dengan PKS dalam Pemilihan Gubernur atau Pilgub Jakarta 2024.
Artinya, PSI merayu PKS untuk meninggalkan gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, Anies Baswedan.
PSI mempunyai delapan kursi di DPRD Jakarta.
Sementara itu, PKS menjadi pemenang dengan 18 kursi.
Syarat mengusung calon gubernur dan calon wakil gubernur adalah 21 kursi.
Padahal, PKS sudah memberikan sinyal untuk usung Anies Baswedan dan mantan presiden PKS, Sohibul Iman.
“Kita selalu membuka, kita selalu membuka dengan siapapun. Kan kami membuka, kalau mereka menutup ya nggak apa-apa,” kata Kaesang kepada awak media di Jakarta Utara, Jumat (5/7/2024).
Kemudian ia menegaskan bahwa partainya berkomunikasi dengan semua partai politik di Pilkada Serentak 2024.
Baca juga: PSI Dorong Heru Budi Tantang Anies di Pilgub Jakarta 2024, Ridwan Kamil dan Kaesang Masuk Daftar
“Ya semua (Parpol) kami komunikasi dengan semua partai, saya kan ketua umum Partai Solidaritas Indonesia,” tegasnya.
Sebelumnya Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Syaikhu telah mengumumkan sosok yang akan didukungnya di Pilkada Jakarta 2024.
Nama tersebut tidak lain Gubernur Jakarta petahana, Anies Baswedan dan kadernya Sohibul Iman.
Syaikhu menjelaskan keputusan itu diambil setelah mempertombangkan usulan dari DPW PKS Jakarta. Selain itu, mereka juga mendengarkan dari berbagai masukan para tokoh, ulama, habib, tokoh tokoh lintas agama yang datang ke DPP PKS.
"Maka dewan pimpinan pusat (DPTP) PKS pada rapat di hari Kamis 20 Juni 2024, telah memutuskan mengusung Bapak Anies Rasyid Baswedan sebagai bakal calon gubernur dan bapak Mohammad Sohibul Iman sebagai bakal calon wakil gubernur. Siap berjuang memenangkannya? Allahuakbar, merdeka," ucap Syaikhu, Jakarta Selatan, Selasa (25/6/2024).
Ia pun juga sempat mengungkap singkatan yang pas untuk duet Anies dan Sohibul Iman. Singkatan itu tidak lain adalah AMAN.
"Kami meyakini pasangan Anies-Sohibul Iman, ada yang sudah mereka-reka juga singkatannya. AMAN katanya. Nanti terserah lah apa namanya. Yang memiliki kualifikasi yang mumpuni, serasi dan bisa saling melengkapi untuk memimpin DKI Jakarta," ungkapnya.
Syaikhu juga mengungkap alasan mendukung pasangan AMAN.
Baca juga: Bakal Calon Gubernur Jakarta Mengerucut 6 Orang versi PSI, Anies Baswedan dan Ahok Tak Masuk
Ia menjelaskan pasangan ini dianggap saling melengkapi satu sama lainnya untuk bisa memenangkan Pilkada Jakarta 2024.
"Bapak Anies Rasyid Baswedan sukses menjadi gubernur DKI Jakarta 2017-2022 dengan berbagai torehan prestasi di berbagai sektor pembangunan. Berhasil memajukkan kota dan membahagiakan warganya," jelasnya.
"Sementara bapak Sohibul Iman seorang teknokrat juga cendekiawan yang pernah menjadi rektor universitas paramadina. Berpengalaman di legislatif sebagai wakil Ketua DPR RI 2013-2014. Serta pernah menjadi presiden PKS periode 2015-2020," jelasnya.
Usung 6 Tokoh
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Jakarta Pusat telah menggelar sidang pleno calon gubernur dan wakil gubernur yang akan diusung dalam Pilkada Jakarta 2024.
Pada rapat pleno tersebut, DPD PSI Jakarta Pusat secara resmi mengusulkan enam nama calon gubernur dan wakil gubernur di Jakarta.
Adapun enam nama yang diusulkan oleh DPD PSI Jakarta Pusat yakni Kaesang Pangarep, Heru Budi Hartono, Ridwan Kamil, Sandiaga Salahuddin Uno, Fajar Sidik dan Prasetyo Edi Marsudi.
Ketua DPD PSI Jakarta Pusat, Hervin Afriansya menyatakan bahwa sidang pleno ini sebagai bentuk komitmen untuk memberikan pilihan terbaik bagi warga Jakarta.
"Kami telah melibatkan berbagai elemen masyarakat khususnya di Jakarta Pusat dan mendengarkan aspirasi mereka untuk memastikan bahwa calon yang direkomendasikan adalah yang terbaik dan paling sesuai untuk memimpin Jakarta ke depan," kata Hervin dalam keterangannya, Minggu (7/7/2024).
Rekomendasi yang dihasilkan dari rapat pleno tersebut selanjutnya akan diserahkan kepada Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI Jakarta untuk evaluasi lebih lanjut.
Baca juga: Alasan Tegas PDIP Tolak Andika Perkasa Jadi Wakil Anies Baswedan di Pilkada Jakarta, Ogah Kompromi
"Proses seleksi ini sangat penting untuk memastikan bahwa PSI Jakarta dapat mengusung calon-calon yang memiliki integritas, kompetensi, dan visi yang jelas untuk memajukan Jakarta," tambah Hervin.
Sidang Pleno Daerah yang digelar oleh DPD PSI Jakarta Pusat ini melibatkan pengurus dari tingkat Kota hingga Kecamatan terkhusus di Jakarta Pusat.
"Kami menjunjung tinggi prinsip partisipasi dalam setiap proses pengambilan keputusan di internal partai," tegas Hervin
Calon-calon yang direkomendasikan harus memenuhi kriteria yang telah ditetapkan oleh PSI, yaitu memiliki integritas, kompetensi, dan rekam jejak yang baik.
"Kami mencari pemimpin yang tidak hanya mampu mengelola kota ini dengan baik, tetapi juga memiliki keberpihakan pada rakyat dan komitmen terhadap pembangunan manusia Jakarta," jelas Hervin
Setelah rekomendasi dari rapat pleno ini diserahkan kepada DPW PSI Jakarta, akan dilakukan proses evaluasi lebih lanjut oleh DPW dan DPP untuk selanjutnya menentukan calon gubernur dan wakil gubernur yang akan diusung oleh PSI dalam Pilkada Jakarta 2024.
Anies-Masinton
Pengamat politik Ray Rangkuti mengomentari dukungan Walikota Solo Gibran Rakabuming terhadap kemungkinan munculnya pasangan Anies-Masinton di Pilkada Jakarta 2024.
Menurutnya, Gibran lebih baik berpikir soal kepemimpinannya di kota Solo.
Ray juga menilai jika Gibran tak betah menjadi Walikota Solo dan sudah merasa menjadi wakil presiden.
Lebih baik, kata Ray wakil presiden 2024 terpilih itu mundur dari kepemimpinannya di Solo.
"Gibran itu baiknya berpikir soal Solo dahulu. Dia itu kan belum selesai di Solo. Lihat aktivitasnya akhir-akhir ini kadang-kadang ada di Jakarta bagi-bagi sesuatu. Padahal dia Walikota Solo," kata Ray, Minggu (7/7/2024).
Ia menegaskan jika Gibran sudah tidak terlalu betah lagi menjadi Walikota Solo dan sudah merasa menjadi wakil presiden, Gibran lebih baik mundur.
Ray juga menilai komentar Gibran atas bursa calon Gubernur Jakarta juga kurang tepat dilakukan. Hal itu dikarenakan Gibran dalam kapasitas sebagai Walikota Solo aktif
"Kecuali beliau sudah tidak menjadi walikota sedang menunggu dilantik sebagai wakil presiden. Tetapi sebagai walikota, bagaimana mungkin Walikota Solo mengungkapkan setuju dan tidak setuju gubernur dan calon wakil gubernur di Jakarta," ungkapnya.
Sebelumnya dalam postingan Instagram Total Politik menyoroti soal kemungkinan duet Anies-Masinton di Pilkada Jakarta 2024.
Pada postingan tersebut Gibran melalui akun Instagram resminya menyatakan mendukung duet tersebut.
"Dukung penuh," tulis Gibran bersama emoticon tepuk tangan dan api membara. (*)
perhitungan jumlah suara dan kursi partai politik di DPRD DKI Jakarta:
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB): 470.682 suara (10 kursi)
Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra): 728.297 suara (14 kursi)
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP): 850.174 suara (15 kursi)
Partai Golongan Karya (Golkar): 517.819 suara (10 kursi)
Partai NasDem: 545.235 suara (11 kursi)
Partai Keadilan Sejahtera (PKS): 1.012.028 suara (18 kursi)
Partai Amanat Nasional (PAN): 455.906 suara (10 kursi)
Partai Demokrat: 444.314 suara (8 kursi)
Partai Solidaritas Indonesia (PSI): 465.936 suara (8 kursi)
Partai Perindo: 160.203 suara (1 kursi)
Partai Persatuan Pembangunan (PPP): 153.240 suara suara (1 kursi).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.