Mengenal Cara Unhas Jaga Informasi Akurat di Tengah Era Digitalisasi

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR  - Akses informasi begitu cepat di era digitalisasi.

Dalam hitungan detik ribuan informasi bisa beredar luas di jagat maya.

Hal ini pula yang menjadi perhatian Universitas Hasanuddin (Unhas) dalam mengelola informasi.

Unhas menjadi terdepan memberikan komitmen dalam memerangi penyebaran informasi yang tidak akurat.

Kepala Sekretariat Rektor Unhas, Sawedi Muhammad ada tiga jenis penyebaran informasi yang menjadi permasalahan.

Pertama,  misinformasi atau dapat diartikan informasi yang salah.

Umumnya informasi tersebut salah, namun penyebar menyakini informasi yang disebarkan adalah kebenaran.

Penyebaran informasi ini biasanya dilakukan tanpa tendensi membahayakan orang lain.

Kemudian Disinformasi merupakan penyampaian informasi yang salah  dilakukan dengan sengaja untuk membingungkan orang lain.

Sementara Malinformasi kerap dikenal sebagai upaya menyalahgunakan informasi yang benar.

"Informasi yang beredar saat ini sering kali tidak sesuai dengan fakta. Ini sangat berbahaya dan dapat menimbulkan dampak negatif yang signifikan," ujar Sawedi saat bincang terkait informasi di Kopitan, Jl Perintis Makassar, Jumat (05/07/2024).

Saweid menekankan pentingnya menerapkan prinsip dan etika jurnalistik dalam penyebaran informasi. 

Termasuk dalam menyebar informasi terkait Unhas.

Dirinya pun menjamin selalu menyediakan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.

"Kami membuka saluran komunikasi selama 24 jam untuk memastikan setiap pertanyaan atau klarifikasi dapat segera ditanggapi. Hal ini penting untuk mencegah munculnya berita yang tidak valid," tambah Sawedi.