Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini

Efek Domino Ekonomi Sekuler Terhadap Dekadensi Moral

Namun faktanya semua ini memang terjadi di tengah-tengah masyarakat kita tanpa memandang apakah dia dari kelas ekonomi menengah ke atas.

Editor: Sudirman
Ist
Mawar Putri, Akuntan di Pengadilan Tinggi Agama Makassar 

Sang istri berani membakar hidup-hidup suaminya dalam posisi tangan terborgol.

Motif yang terungkap karena sang polwan merasa jengah setelah mengetahui bahwa si suami telah menghabiskan gajinya hanya untuk judi online (Detik,2024).

Sang suami yang dilarikan ke RS oleh istrinya sendiri akhirnya meregang nyawa setelah hampir 96 persen tubuhnya mengalami
luka bakar.

Motif yang tidak jauh-jauh dari faktor ekonomi atau dorongan penghidupan yang lebih layak atau mungkin sebatas status sosial masih dominan dalam perilaku immoral yang terjadi.

Namun sebenarnya ini adalah efek domino dari akibat penerapan sistem kapitalisme sekulerisme di segala bidang khususnya di bidang ekonomi.

Ekonomi sekuler adalah biang kerok utama dekadensi moral di tengah masyarakat hari ini.

Ekonomi sekuler yang memisahkan agama dari kehidupan menjebak orang untuk hanya memikirkan materi semata tanpa memikirkan hal lain, sehingga lupa bahwa kita hidup di dunia untuk kehidupan akhirat yang lebih baik.

Jangankan dampak kerusakan pada tatanan bermasyarakat dan bernegara, sedangkan dampak buruk atas dirinya sendiri tidak lagi dipedulikan.

Dekadensi moral ini benar-benar terjadi secara masif.

Secara personal, kita bisa mengukur seseorang apakah menerapkan ekonomi yang tidak meninggalkan agama dari bagaimana dia mengaitkan setiap tingkah lakunya dengan aturan Tuhan.

Jika ia menerapkan ekonomi sekuler dalam kehidupannya maka yang ia pedulikan hanyalah keuntungan materi semata tanpa peduli bagaimana jalan yang dia tempuh dalammendapatkan keuntungan tersebut.

Adapun dalam ekonomi islam pengelolaan harta bukan hanya sebatas bagaimana memperoleh harta secara halal namun juga bagaimana seseorang menggunakan, menyimpan dan membelanjakan hartanya turut di atur.

Baik dalam perkara bagaimana memperoleh harta tersebut ataupun bagaimana cara mengelola harta tersebut, semuanya harus dengan cara yang halal dan baik (ma’ruf).

Termasuk dalam kategori baik di sini adalah tidak mendzalimi diri sendiri apalagi sampai mengambil hak orang lain.

Orientasi materi yang mengalir dalam darah ekonomi sekuler lah yang pelan-pelan mengikis nilai kemanusiaan dalam diri manusia hari ini.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved