Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini

Iduladha dan Nabi Ibrahim dalam Pengasuhan Anak

Sejenak kita menengok bagaimana iduladha di masa pandemi, hanya dilaksanakan bersama dengan keluarga inti saja.

Editor: Sudirman
Ist
Ismail Suardi Wekke, Pemuda ICMI & Pascasarjana IAIN Sorong 

Oleh: Ismail Suardi Wekke

Pemuda ICMI & Pascasarjana IAIN Sorong

Iduladha kembali menghampiri kita. Tahun ini dapat dinikmati dengan suasana kebersamaan. Wabah telah berlalu, kita mengalami dan bisa melaluinya.

Sejenak kita menengok bagaimana iduladha di masa pandemi, hanya dilaksanakan bersama dengan keluarga inti saja.

Masing-masing keluarga menunaikan ibadah Iduladha dengan serba terbatas.

Sekarang ini, kita bersyukur. Wabah yang mencemaskan dan menakutkan dapat kita atasi, dan kita kemudian berada dalam hidup kenormalan baru.

Iduladha kali ini justru menjadi kesempatan kita melaksanakan ijtihad. Tidak saja dalam merayakan iduladha itu sendiri, tetapi juga terkait dengan apa yang dapat mengiringinya sebagai sebuah ibadah yang tidak berhenti pada ritual shalat dan kemudian diteruskan dengan khutbah.

Seperti qurban yang tidak saja berupa daging tetapi bisa dijadikan rendang yang siap makan, sekaligus sebagai persiapan pangan ketika terjadi bencana.

Sebaliknya iduladha dalam artian perayaan sebuah keluarga. Dimana Nabi Ibrahim As menjadi cerminan dan laku yang universal.

Tidak aja bagi bangsa Arab, ataupun bagi muslim, tetapi juga menjadi perayaan bagi seluruh agama samawi.

Bahkan untuk agama ardhi sekalipun juga tetap memegang nilai yang dipraktikkan Ibrahim dan keluarganya.

Penulis tidak akan membahas bagaimana Ibrahim yang memiliki istri lebih dari satu. Pokok bahasan itu dalam kesempatan yang lain. Namun untuk kali ini, justru melihat bagaimana Ibrahim As mengasuh anaknya.

Sehingga dapat menjadi jalan lahirnya pribadi-pribadi mengemban wahyu.

Melalui Ishak dan Ismail, justru menjadi jalan lahirnya generasi yang berikutnya menjadi nabi. Isa As melalui jalur Ishak dan Muhammad SAW melalui jalur Ismail.

Betapa Ibrahim dikarunia dengan keturunan yang membawa risalah kenabian. Tentu saja ada yang istimewa dari beliau sehingga Allah memilihnya sebagai pengemban tugas tersebut.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved