Akses Jalan Tak Layak, Ibu Hamil Asal Walenrang Luwu Sulsel Ditandu Warga Sejauh 5 Kilometer
Ibu hamil asal Dusung Pambulangan, Desa Buntu Awo, Kecamatan Walenrang Utara, Kabupaten Luwu terpaksa ditandu warga jelang melahirkan..
Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Ibu hamil asal Dusung Pambulangan, Desa Buntu Awo, Kecamatan Walenrang Utara, Kabupaten Luwu terpaksa ditandu warga jelang melahirkan.
Novitasari (32) ditandu warga, Selasa (11/6/2024) menuju klinik bersalin sejauh 5 kilometer melewati jalan tanah berkerikil.
Warga membuat tandu darurat dengan dua bilah bambu dirakit dengan pengalas sarung demi mengangkut Novitasari.
Kepala Dusun Pambulangan, Desa Buntu Awo, Naccin (35) mengaku, warga terpaksa melewati jalan tanah dan melewati bukit demi mengantarkan Novitasari melahirkan buah hatinya.
"Dari rumah di kampung sejauh 2 kilometer melewati jalan tanah, naik bukit dan melewati hutan pohon sagu. Kemudian melewati jembatan gantung sejauh 3 kilometer," jelasnya, Sabtu (15/6/2024).
"Kemudian naik mobil melewati Desa Siteba, menuju klinik bersalin di ibukota Kecamatan Walenrang," tambahnya.
Kata Naccin, setiba di klinik bersalin, sang ibu hamil semoat dirawat selama dua hari sebelum akhirnya melahirkan.
"Alhamdulillah, ibu dengan anak selamat. Menurut tenaga medis, bayi juga dalam kondisi sehat," terangnya.
Dirinya menambahkan, di tahun 2024, sudah 3 kali warganya ditandu menuju klinik bersalin untuk melahirkan.
"Kalau bidan desa sudah mengatakan harus ditangani medis di luar, maka kami secara gotong royong akan memandu ibu hamil itu," akunya.
Tak hanya ibu hamil, sambung Naccin, kondisi serupa juga terjadi jika ada warganya yang sakit.
"Begitu juga warga sakit atau meninggal dunia. Kami tandu juga keluar biasa pakai bambu dengan sarung," keluhnya.
Kondisi infrastruktur kurang mendapat perhatian Pemda Luwu dikeluhkan Naccin.
Sejak 79 tahun Indonesia merdeka dari penjajahan, akses jalan juga belum bisa dilalui mobil.
"Saya tidak tahu kenapa pemerintah tidak memperhatikan kampung ini. Padahal kami selalu mengusulkan ke dusun, desa bahkan ke kecamatan," tandas Naccin.
Selama ini, kata dia, jalan Dusun Pambulangan dibuat atas inisiatif pemerintah desa.
Kendati demikian, akses jalan tersebut hanya dalam bentuk jalan tanah.
Terpisah, salah satu warga Herlina mengaku, jembatan biasa dilalui kendaraan roda empat saat ini roboh karena dilalui roda empat.
"Baru-baru ada orang meninggal, dia lewat situ. Lewat Desa Limbong kemudian terus saja dapat jembatan langsung tembus Dusun Pambulangan. Cuman lewat alat berat, jadi roboh jembatan," katanya.
Istri Camat Walenrang Utara ini membenarkan akses jalan menuju rumah ibu hamil tersebut hanya bisa dilalui roda dua.
"Prihatinki juga. Karena di situ memang masih tanah. Belum ada pengerasan pakai kerikil. Jalanan kebun, jadi kalau hujan, becek juga," ucapnya. (*)
Laporan Jurnalis Tribun Timur Muh Sauki Maulana
Promo Spesial Merdeka Asmo Sulsel, Diskon DP hingga Rp2 Juta Motor Honda |
![]() |
---|
Daftar Lengkap Pemenang Honda Dream Cup 2025 Seri Sulsel |
![]() |
---|
Karemuddin: DPR RI Makin Jauh dari Rakyat! |
![]() |
---|
Enam Fraksi di DPRD Luwu Utara Sepakat Tolak Kenaikan Gaji DPR RI |
![]() |
---|
Daftar Sebaran Penyaluran KUR 24 Kabupaten di Sulsel: Bone Lampaui Makassar, Selayar Terendah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.