Opini
Kurban: Menghapus Batasan Kelas Sosial Melalui Pengorbanan
Salah satu aspek menarik dari tradisi ini adalah potensinya untuk menghapus batasan kelas sosial melalui tindakan pengorbanan.
Kegiatan ini dapat mendorong dialog antaragama, membangun jembatan, dan mengurangi ketegangan sosial.
Partisipasi inklusif ini mencerminkan dampak yang lebih luas dari praktik pengorbanan di luar batas-batas agama, mendorong keharmonisan dan pemahaman di antara kelompok yang beragam.
Tradisi kurban memainkan peran penting dalam menghidupkan kembali rasa kebersamaan yang sering hilang, khususnya di perkotaan yang kerap didominasi oleh semangat individualisme.
Sebuah survei yang dilakukan di berbagai kota mengungkap bahwa partisipasi dalam tradisi kurban mampu meningkatkan solidaritas di antara warga kota yang umumnya hidup dalam isolasi.
Tradisi ini menciptakan ruang sosial baru di mana individu dari berbagai latar belakang sosial dapat berinteraksi, sehingga membangun kembali jalinan kebersamaan di tengah hiruk-pikuk kehidupan urban
Tantangan dan Kritik Terhadap Praktik Kurban
Meskipun kurban memiliki banyak manfaat sosial, praktik ini juga menghadapi berbagai tantangan dan kritik.
Salah satu kritik utama adalah masalah penderitaan hewan (Sinclair, et al. 2023) dan dampak lingkungan (Browning, H., & Veit, W. 2020).
Menurut mereka, praktik kurban jika tidak dikelola dengan baik, dapat menyebabkan penderitaan hewan dan polusi lingkungan.
Sekedar meneruskan kegalauan dari Browing dan Veit, bahwa mungkinkah kurban ini disebut pembantaian yang manusiawi?.
Terlepas dari dilema itu, temuan mereka menggarisbawahi pentingnya terus meningkatkan proses kesejahteraan hewan saat disembelih agar selaras dengan sentimen publik dan standar etika yang berkembang.
Selain itu, ada juga kritik terkait dengan aspek ekonomi.
Beberapa studi menunjukkan bahwa dalam beberapa kasus, praktik kurban dapat menyebabkan inflasi harga hewan ternak menjelang Idul Adha.
Pada akhirnya akan memberatkan konsumen, terutama mereka yang berpenghasilan rendah.
Untuk mengatasi hal ini, diperlukan regulasi dan manajemen yang lebih baik agar kurban dapat berjalan secara berkelanjutan dan adil.
Pesantren sebagai Katalis Peradaban, Catatan dari MQK Internasional I |
![]() |
---|
Paradigma SW: Perspektif Sosiologi Pengetahuan Menyambut Munas IV Hidayatullah |
![]() |
---|
Dari Merdeka ke Peradaban Dunia: Santri Sebagai Benteng Moral Bangsa |
![]() |
---|
Makassar dan Kewajiban untuk Memanusiakan Kota |
![]() |
---|
Ketika Pusat Menguat, Daerah Melemah: Wajah Baru Efisiensi Fiskal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.