Pilgub Sumut 2024
Pertarungan Bobby Nasution dan Ahok di Pilgub Sumut Batal, Muncul 2 Saingan Edy Rahmayadi di PDIP
Padahal sebelumnya, Ahok adalah satu jagoan PDIP yang dimunculkan sebagai calon penantang Wali Kota Medan di Pilgub Sumut.
Lantas, saat ditanya kapan akan mengantarkan formulir pendaftaran tersebut, Edy mengatakan masih menunggu dibukanya pendaftaran dari PDIP sendiri.
"Nanti kapan PDIP membuka itu, ini diatur, di situ dibuka ya kita mendaftar," jawabnya.
Ia mengatakan bahwa sejauh ini ia telah melakukan komunikasi terkait pencalonan dirinya menjadi Gubernur Sumut ke semua partai yang ada.
Menurutnya hal tersebut dilakukan karena semua partai yang ada merupakan partai baik yang kemungkinan dapat mengusungnya.
Edy pun mengatakan ia telah memantapkan diri untuk mencalonkan diri melalui PDIP.
"Menurut saya iya, tapi menurut PDIP kan mereka mengkaji lagi. Saya sudah ada komunikasi, yang namanya memohon. Jadi ada berita yang dimana PDIP melirik Edy, salah itu, Edy yang melirik PDIP," ujarnya.
Banyak kesamaan menjadi alasan Edy Rahmayadi memilih PDIP menjadi partai pengusung dirinya untuk mencalonkan diri sebagai Gubernur Sumut.
Diketahui, dalam beberapa bulan yang akan datang akan dilaksanakan pemilihan kepala daerah di Sumatera Utara.
Hal itu yang menjadikan belakangan ini Edy Rahmayadi getol untuk mencalonkan dirinya menjadi calon Gubernur Sumut.
Belum lagi, pada Sabtu (20/4/2024) kemarin, tim pendukung Edy Rahmayadi telah mengambil formulir pendaftaran ke DPD PDIP Sumut.
Padahal pada periode masa jabatan sebelumnya, PDIP tidak mengusung Edy Rahmayadi bahkan tidak mendukungnya.
"Ini lima tahun saya menjadi Gubernur, saat itu PDIP tidak mengusung bahkan mendukung pun tidak," kata Edy, Minggu (21/4/2024).
Namun kini mantan Gubernur Sumut itu beralasan bahwa selama masa jabatannya, program-progam dari PDIP memiliki banyak kesamaan dengan programnya.
"Tapi selama lima tahun, PDIP dapat melihat kepentingan rakyat sumatera utara dan banyak sekali keputusan-keputusan PDIP selaras dengan langkah-langkah yang dilakukan oleh provinsi saat itu," ucapnya.
Ia pun menegaskan bahwa banyak kesamaan antara program yang dirancang pemerintah provinsi Sumut dengan langkah-langkah dari PDIP.
"Kesamaan, ada pembangunan dan lainnya," sebutnya.
Nikson Tunggu Keputusan Partai
Dihubungi terpisah, Nikson Nababan mengakui telah mendaftar ke PDIP sebagai calon Gubernur. Selain PDIP, Nikson juga telah mendaftar ke PPP, NasDem dan PKB.
"Kalau PDIP adalah partai pertama yang saya daftar. Selain itu ke PPP, NasDem dan PKB," kata Nikson kepada tribun.
Nikson mengatakan, masih menunggu keputusan PDIP apakah akan mengusulkannya maju sebagai calon Gubernur Sumut.
"Saat ini masih menunggu keputusan partai untuk calon kepala daerah. Apakah saya mendapatkan rekomendasi. Memang sejauh ini hanya saya calon dari kader PDIP yang mendaftar," kata Nikson.
Selain itu Nikson juga mengaku telah dipanggil oleh PKB untuk mengikuti Uji Kelayakan dan Kepatutan (UKK) bersama DPP PKB.
"Harusnya semalam, namun saya minta jadwal ulang karena ada agenda lain yang saya lakukan. Jika tidak ada halangan minggu depan saya ikut UKK dari PKB," kata Nikson.
PDIP memiliki 21 kursi di DPRD Sumut. Dengan perolehan itu, PDIP dapat mengusung sendiri calon Gubernurnya.
Sebagai kader, Nikson mengakui siap menjalankan perintah PDIP. Termasuk jika nantinya PDIP memiliki calon lain untuk didukung.
"Kita siap apa pun keputusan partai. Sebagai kader kita siap untuk didukung karena itu saya terus bergerak. Namun jika keputusan tidak pada saya, juga akan dilaksanakan," tutup Nikson.
Sosok Barry Simorangkir
Barry Simorangkir ikut meramaikan kontestasi pemilihan Gubernur Sumatera Utara yang akan berlangsung 27 November 2024.
Barry sendiri adalah seorang pengusaha properti sekaligus tenaga ahli Dirjen Aplikasi Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam mengimplementasikan Smart City di 100 kota.
Pada pemilihan calon kepala daerah 2024, Barry ikut mendaftar sebagai calon Gubernur. Kini dia telah mendaftar ke lima partai politik untuk meminta restu memimpin tanah kelahirannya.
"Sejauh ini saya sudah mendaftar ke PKB, PKS, NasDem, Demokrat dan PDIP untuk maju sebagai Gubernur Sumut," kata Barry, Rabu (8/5/2024).
Dalam visinya, Barry menyampaikan keinginannya membangun Sumut sebagai kota yang cerdas, sehat dan bermartabat.
Ada pun konsep-konsep yang telah ia kerjakan sebagai seorang profesional, termasuk konsep pembangunan smart city dan teknologi health care.
"Saya telah mendaftar sebagai calon gubernur Sumatera Utara di Kantor Partai Demokrat. Saya optimis dengan kehadiran konsep Sumut Cerdas, Sumut Sehat, dan Sumut Bermartabat, Sumatera Utara dapat menuju ke arah yang lebih baik," ungkapnya.
Barry sendiri lama berkerja dan belajar di Amerika.
Pemegang gelar master di bidang Computer Science dari University of Chicago, ini juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Mahasiswa Indonesia di AS.
Usai berkiprah di Negari Paman Sam, Berry lalu pulang ke Indonesia dan membangun usaha di bidang properti.
Barry kemudian terlibat aktif terlibat di Badan Prakarsa Pemberdayaan Desa dan Kawasan (BP2DK).
Barry meyakini kemajuan daerah akan berkembang mesti didasari pada pengembangan program Smart City.
Terkait langkah politiknya maju sebagai calon Gubernur, Barry mengaku optimis.
Dia pun berharap partai politik dapat memberikan restu padanya.
"Saya optimistis dengan kehadiran konsep yang saya punya. Dan saya sudah mendaftar ke partai politik untuk didukung," tutup Barry.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com
Edy Rahmayadi Heran Bobby Menang di TPS Tertentu Padahal tak Pernah Berkunjung |
![]() |
---|
Edy Rahmayadi Merasa Dicurangi di Pilgub Sumut 2024, Nasib Bobby Nasution? |
![]() |
---|
Alasan Kuat Edy Rahmayadi Gugat Hasil Pilgub Sumatera Utara ke MK, Bobby Nasution Dicekal Menang |
![]() |
---|
Kalimat Bobby Nasution ke Edy Rahmayadi saat Unggul di Sumatera Utara, Reaksi Kubu Petahana Beda |
![]() |
---|
Link Real Count atau Hitung Cepat KPU di Sumatera Utara, Bobby Nasution atau Edy Rahmayadi Unggul? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.