Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

UIN Alauddin Makassar Terima Kunjungan Benchmarking Remunerasi UIN Sultan Syarif Kasim Riau

Kunjungan benchmarking ini bertujuan untuk meningkatkan tata kelola remunerasi agar lebih transparan dan akuntabel.

|
UIN Alauddin Makassar
UIN Alauddin Makassar menerima rombongan benchmarking UIN Sultan Syarif Kasim Riau pada Senin, (2/6/2024) di ruang rapat Biro Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan (AUPK) UIN Alauddin Makassar, Gedung Rektorat Kampus II. 

TRIBUN-TIMUR.COM - UIN Alauddin Makassar menerima rombongan benchmarking UIN Sultan Syarif Kasim Riau pada Senin, (2/6/2024).

Pertemuan ini berlangsung di ruang rapat Biro Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan (AUPK) UIN Alauddin Makassar, Gedung Rektorat Kampus II.

Kepala Biro AUPK UIN Alauddin Makassar, Drs Suleman, M.Pd., mengucapkan terima kasih atas kunjungan tersebut.

“Kami sangat berterima kasih atas kunjungan ini. Kegiatan seperti ini sangat penting untuk saling belajar dan berbagi pengalaman, terutama dalam hal pengelolaan Badan Layanan Umum (BLU) dan remunerasi,” ujarnya.

Suleman juga mengatakan UIN Alauddin Makassar baru saja dinaikkan statusnya menjadi perguruan tinggi unggul pada bulan April lalu.

"Kami bangga menjadi PTKIN pertama di Indonesia Timur yang meraih status unggul. Selain itu, kami juga merupakan PTKIN kedua dengan jumlah guru besar terbanyak di Indonesia," jelasnya.

Suleman juga menjelaskan bahwa UIN Alauddin Makassar mengelola Rumah Sakit Pendidikan (RSP) dan Hotel di Kampus I sebagai bagian dari upaya meningkatkan pendapatan BLU.

Sementara itu, Kepala Biro AUPK UIN Sultan Syarif Kasim Riau, A. Munir, menyampaikan terima kasih atas sambutan hangat dari tuan rumah.

"Kami berterima kasih atas sambutan yang luar biasa ini. Kunjungan benchmarking ini bertujuan untuk meningkatkan tata kelola remunerasi agar lebih transparan dan akuntabel," katanya.

"Kami memerlukan pemahaman lebih mendalam tentang pengelolaan remunerasi dan UIN Alauddin Makassar kami anggap sebagai rujukan yang tepat," tambahnya.

Munir menambahkan bahwa kunjungan ini juga untuk mempelajari rubrik remunerasi tenaga kependidikan dan legalitas honor-honor di luar skema remunerasi.

"Kami ingin mengetahui lebih jauh bagaimana UIN Alauddin Makassar mengelola remunerasi tenaga kependidikan dan mengatur honor-honor di luar skema remunerasi dengan baik dan legal," pungkasnya.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved