Universitas Negeri Makassar
Lingkungan Sekolah Rentan Perundungan, Dosen Sosiologi UNM PKM di SMP Datuk Ribandang Makassar
Ulfa Utami Mappe, Dosen Sosiologi UNM sebagai pemateri pada PkM tersebut menyampaikan bahwa sangat penting dilakukan edukasi pencegahan perundungan.
TRIBUN-TIMUR.COM - Dosen Program Studi (Prodi) Sosiologi Universitas Negeri Makassar (UNM) gelar Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Sosialisasi Pencegahan Perundungan dan Intoleransi di SMP Datuk Ribandang Kota Makassar pada, Jumat (24/05/2024).
Kegiatan ini sebagai respon terhadap maraknya kasus perundungan dan intolerasi di lingkungan pendidikan.
Ulfa Utami Mappe, Dosen Sosiologi UNM sebagai pemateri pada PkM tersebut menyampaikan bahwa sangat penting dilakukan edukasi terkait pencegahan perundungan dan intoleransi di lingkungan pendidikan.
Hal ini, karena anak dan remaja rentan menjadi korban maupun pelaku.
"Jadi, alasan kami hadir di sini tentu saja untuk memberikan edukasi dan sosialisasi kepada siswa. Anak apalagi di usia remaja sangat rentan menjadi korban atau pelaku kekerasan seperti perundungan dan intoransi. Ini mesti menjadi perhatian kita bersama," ucap Ulfa.
Bentuk perundungan sangat penting untuk dikenali.
Karena, kerap kali kasus-kasus kekerasan terjadi karena kurangnya pengetahuan dari pelaku maupun korban.
"Perundungan, kadang pelaku maupun korbannya tidak tahu yang dilakukan itu kekerasan atau bukan. Kadang juga dinormalisasi sebagai kenakalan anak-anak. Padahal, perundungan ini berbahaya dan memberi dampak pada korban maupun pelaku hingga dewasa nantinya. Jadi perlu dikenali bentuknya yakni kontak verbal langsung, kontak fisik, perilaku non verbal langsung, perilaku non verbal tidak langsung, pelecehan seksual, dan cyber bullying," sambung Ulfa.
Pemateri lainnya Salwia, saat menyampaikan materi mengatakan bahwa dampak dari intoleransi sama berbahaya dengan perundungan.
Intoleransi, dapat berdampak hanya pada korban dan pelaku tapi masyarakat luas.
"Intoleransi sangat banyak dampak negatifnya. Pertama, dapat memecah belah bangsa. Kedua, dapat menghambat perkembangan dan pertumbuhan bangsa karena konflik yang berkepanjangan. Dan ketiga, karena lingkungan tidak kondusif dan tidak harmonis maka dapat mengakibatkan rendahnya kualitas hidup," ungkap Salwia.
Pencegahan perundungan dan intoleransi harus melibatkan sejumlah pihak terkait.
Karena itu, diperlukan kerjasama yang dalam mendidik anak agar dapat menjadi pribadi yang baik dan bermanfaat di lingkungan sosial.
"Pencegahannya tentu saja menjadi tanggung jawab semua pihak. Anak-anak perlu diberi edukasi dan contoh sikap-sikap anti kekerasan ini tentu menjadi tanggung jawab masyarakat dan sekolah. Peran keluarga tidak kalah pentingnya, keluarga adalah tempat anak belajar tentang kasih sayang, rasa peduli, etika, empati, dan mengembangkan kemampuan bersosialisasi sehingga dampingan keluarga sangat diperlukan," tutup Ulfa.
Kegiatan ini dirangkaikan dengan LDK siswa SMP Datuk Ribandang Kota Makassar dan dihadiri 50 siswa.
Diharapkan kegiatan ini membawa dampak positif bagi peserta.(*)
Tim PPK Ormawa HIMA Sosiologi UNM Gelar Aksi Bersih di Pulau Barrang Lompo Makassar |
![]() |
---|
Berulang Kali Ketum IKA Nurdin Halid Bagi Umrah Gratis di Jalan Sehat UNM |
![]() |
---|
Dosen Sosiologi UNM Raih Hibah Internasional ISF Pulitzer 2025 |
![]() |
---|
Tim Mahasiswa Sosiologi UNM Lolos Pendanaan PPK Ormawa 2025 |
![]() |
---|
UNM Dilaporkan Dugaan Korupsi APBN Rp87 Miliar, Prof Karta Jayadi: Silahkan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.