Konferwil PWNU Sulsel
Profil AGH Baharuddin HS Calon Ketua PWNU Sulsel Penantang Serius Prof KH Hamzah Harun Al-Rasyid
Calon Ketua PWNU Sulsel AGH Baharuddin HS dilahirkan pada tanggal 23 Jumadil Akhir 1367 H bertepatan 5 Februari 1848 M di Watanta, Bone.
Berbekal ilmu yang dipelajari dari AGH Abduh Safa yang juga alumni DDI Mangkoso, murid langsung AGH. Abdurahman Ambo Dalle itu, maka AGH. Baharuddin HS dikirim dari Cakkeware menuju kota Sengkang.
Terdaftar sebagai santri di Pesantren As’adiyah yang kala itu dipimpin AGH. Muh. Yunus Maratan. Menempuh pendidikan pada tingkatan Madrasah Ibtidaiyah (1962), Madrasah Tsanawiyah (1965), dan Madrasah Aliyah (1968) hingga mengabdi di Pesantren As’adiyah.
Baca Juga: Nasiruddin Ath-Thusi, Sang Pemikir dan Astronom Muslim Terkemuka dari Persia
Salah satu kebijakan AGH. Muh. Yunus Maratan, kala itu, setiap alumni diharuskan mengabdi pada cabang-cabang As’adiyah.
Sebagai alumni, AGH Baharuddin HS mendapat tugas di Madrasah Ibtidaiyah cabang Atapange, sekaligus menjabat kepala madrasah PGA 4 tahun As’adiyah cabang Atapange, Wajo.
Setelah menjalankan amanah tersebut, beliau kemudian hijrah ke Makassar menyusul saudaranya, AGH. Muh. Harisah AS.
Di Makassar, AGH. Baharuddin HS mengikuti pengajian sejumlah ulama dan melanjutkan pendidikan di Fakultas Adab IAIN Alauddin Makassar untuk mendalami bahasa Arab yang telah dipelajarinya sejak kecil.
Kecintaanya terhadap Bahasa Arab diwarisi dari ayahnya sekaligus dari AGH. Mustafa Nuri LAS yang aktif mengajar di UIN Alauddin hingga kini.
Meraih gelar sarjana muda (1975), sarjana (1986). Kemudian melanjutkan pada program pascasarjana IAIN Alauddin, selesai 1996.
Di tengah kesibukannya mengajar di UIN Alauddin, kecintaanya pada ilmu semakin tinggi, sehingga memutuskan untuk melanjutkan pendidikan pada Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan meraih gelar doktor di bidang tafsir pada tahun 2002.
Setelahnya, beliau memutuskan kembali ke Makassar untuk mengabdikan diri dengan mengajar di perguruan tinggi serta aktif memberi pengajian kitab kuning di beberapa tempat.
Diantaranya mengajarkan kitab Khasinatul Asrar dan kitab al-Hikam di Pesantren An-Nahdlah, juga di Masjid Raya dan beberapa masjid di kota Makassar.
Menjabat Direktur IMMIM (2003-2007) dan Syaikhul ma’had An-Nahdlah.
Beliau sosok sederhana, aktif mengajar tafsir dan bahasa Arab di UIN Alauddin, baik di Fakultas Adab dan Humaniora maupun di Pascasarjana.
Selain bergelut dengan dunia akademik, juga aktif merawat tradisi pesantren serta berorganisasi.
Beliau produktif menulis termasuk mengasuh rubrik Hikmah Tribun Timur 2013, juga aktif berolahraga dan pecinta beladiri. Diantara karya tulisnya;
Prof KH Hamzah Harun Terpilih Ketua Tanfidziyah PWNU Sulsel 2024-2029 |
![]() |
---|
SELAMAT! AGH Baharuddin dan Hamzah Terpilih Rais Syuriah dan Tanfidz NU Sulsel, Ini Daftar Formatur |
![]() |
---|
Tiga Rekomendasi Bahtsul Masail di Konferwil XIV PWNU Sulsel: Jangan Golput di Pilkada Serentak 2024 |
![]() |
---|
Konferwil XIV PWNU Tak Bahas Pilkada, Ketua Panitia: Jangan Sampai Ada Kepentingan |
![]() |
---|
Konferwil PWNU Sulsel Dihadiri 24 Cabang, dan Lima Batom |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.