Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilkada Jakarta

Nasib Ahok di Pilkada Jakarta Belum Jelas, Dulu Jagoan PDIP Kini Berubah Lagi, Sosok Wanita Menguat

Namun, nama Ahok yang merupakan Gubernur DKI Jakarta periode 2014-2017, bisa saja kembali maju di Pilkada DKI Jakarta 2024.

Editor: Ansar
Tribunnews.com
Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok kader andalan PDIP sempat dikabarkan akan diusung di Pilkada 2024. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok kader andalan PDIP sempat dikabarkan akan diusung di Pilkada 2024.

Ada dua daerah yang menanti Ahok, yakni pemilihan gubernur Jakarta dan Pilgub Sumatera Utara.

Nama mantan Gubernur DKI Jakarta itu dimuncul PDIP untuk lawan menantu Jokowi, Bobby Nasution di Pilgub Sumut.

Ahok juga berpotensi maju kembali di Pilkada Jakarta hadapi petahana, Anies Baswedan.

Meski PDIP memberikan sinyal dukungan, namun Ahok belum beri kepastian.

Namun, nama Ahok yang merupakan Gubernur DKI Jakarta periode 2014-2017, bisa saja kembali maju di Pilkada DKI Jakarta 2024.

Meski begitu, PDIP belum terang-terangan menyebut Ahok masuk dalam bursa Cagub DKI Jakarta.

Belakangan nama Ahok tak direken di Pilgub Jakarta.

Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak sebelumnya empat nama bakal Cagub DKI Jakarta, di mana tidak ada nama Ahok.

Mereka ialah Sri Mulyani (Menteri Keuangan RI), Tri Rismaharini (Menteri Sosial RI), Andika Perkasa (Mantan Panglima TNI), dan Adi Wijaya (Ketua DPD PDIP DKI Jakarta).

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani saat tiba di Gedung Mahkamah Konsitusi (MK), Jumat (5/4/2024). Sri Mulyani dihadirkan untuk memberikan keterangan dalam sidang sengketa hasil pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani saat tiba di Gedung Mahkamah Konsitusi (MK), Jumat (5/4/2024). Sri Mulyani dihadirkan untuk memberikan keterangan dalam sidang sengketa hasil pemilihan presiden (Pilpres) 2024. (Kompas.com)

"Di internal, masuk melihat nama-nama yang masuk sejauh ini ada Bu Risma, Bu Sri Mulyani, Pak Andika, dan Pak Adi Wijaya," ujarnya, Senin (6/5/2024).

Namun terbaru, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut ada 8 nama yang sudah dikantongi Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Terkait Pilgub Jakarta, nama-nama baru dijaring dan ini sangat dinamis. Sudah ada 8 nama dan nama-nama besar sudah ada di kantongnya Bu Megawati," kata Hasto di Galeri Nasional, Jakarta Pusat pada Senin, 13 Mei 2024.

Menteri Sosial Tri Rismaharini saat berkunjung ke Departemen Sosial di Jalan Hm Djoyomartono, Margahayu, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Kamis (6/10/2022). Dalam kunjungannya menjelang Hari Kesehatan Jiwa Dunia 2022, Risma mengampanyekan Indonesia Bebas Pasung.
Menteri Sosial Tri Rismaharini saat berkunjung ke Departemen Sosial di Jalan Hm Djoyomartono, Margahayu, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Kamis (6/10/2022). Dalam kunjungannya menjelang Hari Kesehatan Jiwa Dunia 2022, Risma mengampanyekan Indonesia Bebas Pasung. (KOMPAS.com/JOY ANDRE T)

Sementara itu, hingga saat ini belum ada pernyataan gamblang dari Ahok apakah berminat kembali ke politik setelah mundur dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina pada 2 Februari 2024, jelang Pilpres 2024.

Meski begitu belum lama ini, Ahok melalui kanal YouTube miliknya Panggil Saya BTP, mengunggah video pada 2 Mei 2024 dengan judul "Ahok Jawab Pertanyaan Netizen tentang Jakarta".

Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Senayan, Sabtu (24/6/2023). Andika hadir dalam perayaan puncak Bulan Bung Karno yang diadakan oleh PDI-P.
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Senayan, Sabtu (24/6/2023). Andika hadir dalam perayaan puncak Bulan Bung Karno yang diadakan oleh PDI-P. (KOMPAS.com/ Tatang Guritno)

Dalam tayangan tersebut, Ahok membicarakan beberapa solusi mengatasi masalah kemacetan di Jakarta yang programnya belum terealisasi ketika menjabat.

Menurutnya, program penanganan macet di Jakarta bisa diwujudkan oleh Gubernur DKI, satu di antaranya dengan membangun kawasan superblok.

"Kalau bisa diterapkan, ini sangat baik. Ini sebetulnya program saya yang belum sempat dilaksanakan waktu saya menjadi gubernur DKI Jakarta," kata Ahok dalam videonya.

Menurut Ahok, membangun kawasan superblok adalah salah satu solusi penanganan kemacetan di Jakarta yang belum terealisasi.


Pembangunan superblok dinilai bisa memberikan fasilitas kepada warga yang kesehariannya juga beraktivitas di Jakarta.

"Banyak sekali pasangan muda, punya anak masih kecil, tetapi mereka menghabiskan waktu empat sampai lima jam (perjalanan) untuk kerja. buang energi, tapi mau beli rumah di Jakarta mahal."

"Karena itu, pemerintah yang menyediakan apartemen sewa bulanan yang murah," ungkapnya.

Selain itu, penanganan macet bisa digenjot dengan menyediakan lahan parkir kendaraan di tengah jantung ibu kota.

Sehingga, lanjut Ahok, pengendara yang hanya bermobilitas di Jalan MH-Thamrin dan Sudirman dapat memarkirkan mobil atau motornya, lalu beralih untuk menggunakan transportasi publik.

"Dulu konsep saya itu membangun (lahan parkir) di bawah Monas yang luasnya hampir 70 hektar, kalau tidak salah. Itu dibangun parkir di bawah tanah, sehingga kendaraan yang mau masuk di Jalan Sudirman Thamrin yang macet itu bisa parkir di sana," ucap Ahok.

Ahok Digadang Maju di Sumut

Sementara itu di tengah wacana majunya Ahok sebagai Cagub DKI Jakarta, pandangan lain diungkap politisi PDIP, Sutrisno Pangaribuan.

Menurutnya, Ahok pantas maju di Pilgub Sumatera Utara 2024.

Menurut Sutrisno, Sumut sudah selayaknya dipimpin sosok yang berani melawan mafia.

Sejauh ini, kata Sutrisno, telah mengambil formulir pendaftaran calon gubernur (Cagub) Nikson Nababan, Ketua DPC PDIP Tapanuli Utara, Bupati Tapanuli Utara (2014-2024), dan Edy Rahmayadi, Gubernur Sumatera Utara (2018-2023).

Menurutnya, Rapidin Simbolon, Ketua DPD PDIP Sumut sekaligus Anggota DPR RI terpilih dan Bupati Samosir (2015-2020), merupakan kandidat potensial sebagai Cagub.

Tetapi, Rapidin tidak berminat.

"Rapidin Simbolon belum menyatakan keinginan, kesediaan maju, dan mendaftar. Rapidin Simbolon seperti tidak memiliki ambisi selain fokus mengurus partai menghadapi Pilkada," kata Sutrisno, Sabtu (27/4/2024), dilansir Wartakotalive.

Karena itu, dirinya meyakini Ahok memiliki kans besar untuk menang di Pilgub Sumut 2024 dengan sejumlah pengalaman politiknya.

“Nama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi salah satu nama cagub yang berpeluang besar untuk menang,” sambungnya.

Jika Ahok maju di Pilgub Sumut, maka ia berpotensi melawan Wali Kota Medan yang juga menantu Presiden Joko Widodo, Bobby Nasution, yang masuk radar Cagub Sumut dari Gerindra.

Sutrisno meyakini dengan melihat daftar kandidat dalam bursa cagub Sumut 2024, Ahok bisa menang.

"Terutama jika Pilkada Sumut akan diikuti oleh 4 pasangan calon (Paslon), yakni menantu Jokowi (Bobby Nasution), Edy Rahmayadi, dan Musa Rajekshah (Ijeck), maka Ahok akan memenangkan Pilkada Sumut.

PDIP akan menciptakan sejarah baru dengan Gubernur baru di Pemilu 2024," ucapnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Hadapi Bobby Nasution, PDIP Utus Ahok di Pilkada Sumut, Misi Memutus Dinasti Jokowi.

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved