Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Jelang PON Aceh-Sumut Anggaran Cabor Lari Tak Kunjung Cair, Bagaimana Nasib Atlet Sulsel?

Pelatih Lari, Kadir mengharapkan, pemusatan latihan segera dilakukan supaya  atlet bisa fokus, khususnya masalah gizi. 

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Saldy Irawan
DOK PRIBADI
Atlet lari Sulsel saat latihan atletik GOR Sudiang, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar.    

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Cabang olahraga Cabor) atletik lari Sulawesi Selatan (Sulsel) terus bersiap menatap Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara 2024 pada September mendatang. 

Lima atlet lari terus latihan dua kali sehari, Senin-Sabtu. 

Lima atlet tersebut adalah Syamsuddin Massa yang akan turun di 4 nomor, 1.500 meter, 1.000 meter steeplechases atau melewati rintangan, 5.000 meter dan 10.000 meter.

Kemudian Fitri di nomor 3.000 meter  dan 10.000 meter. 

Lalu Selvi di nomor jalan cepat 20 kilometer. Laode Syafruddin dan Hamka turun di nomor marathon 42  kilometer.

Namun, persiapan para atlet ini terganggu dengan belum adanya anggaran  dari Komite Olahraga Nasional Indonesia  (KONI) Sulsel) dan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Sulsel. 

Pelatih Lari, Kadir mengharapkan, pemusatan latihan segera dilakukan supaya  atlet bisa fokus, khususnya masalah gizi. 

“Sekarang latihan keras, baru gizi kurang,”  katanya saat dihubungi melalui WhatsApp,  Senin (13/5/2024). 

Ditambah lagi anggaran untuk seluruh  cabor tak kunjung cair. 

Atlet sampai sekarang tak dibayar uang sakunya. 

Padahal target diberikan cukup tinggi. 

Di lain sisi provinsi lain sudah intensif latihan dan uang saku jalan.

“Tapi kalau begini perhatian provinsi,  KONI dan Dispora. Jadi semua cabor mengeluh,” ungkap Kadir.

Sebelumnya KONI Sulsel, Dispora Sulsel dan pengurus cabor bertemu di The Icon Beach Lounge  and Cafe, Citraland Point of Indonesia Cluster Sunset Quay  pada Rabu (1/5/2024). 

Pada kesempatan tersebut,  Ketua Umum KONI Sulsel, Yasir Mahmud menyampaikan,  anggaran operasional PON di  Aceh-Sumut mencapai Rp17,5 miliar dengan jumlah 408 atlet  dari 43 Cabor. 

Anggaran ini sedikit dibandingkan PON Papua lalu yang mencapai Rp32 miliar dengan 238  atlet. 

“Ini kebutuhan atlet dua kali lipat, anggaran malah turun. Padahal, PON  kali ini harus dua kali penerbangan  untuk ke Aceh. Artinya biaya lebih 
banyak,” katanya.

“Ini PR (pekerjaan rumah) yang  sangat berat. Tapi kalau kita bergerak bersama, maka apa yang men-jadi harapan kita bisa tercapai,”  jelas Yasir Mahmud.

Kepala Dispora Sulsel, Suherman mengatakan, Rp17,5 miliar  yang akan diberikan ke KONI Sulsel. 

Dana hibah ini akan dicairkan dalam  tiga tahap. 

“Memang ada keterlambatan karena persoalan adminstrasi. Tapi, pekan ini kami akan cairkan tahap pertama Rp9,7 miliar,”  ungkapnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved