Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PON Aceh Sumut 2024

Atlet Tinju Sulsel Genjot Latihan Demi Emas di PON Aceh-Sumut 2024

Sebanyak 68 Cabor dipertandingkan, 35 di Sumut dan 33 di Aceh.Sulsel mengirim 408 atlet untuk mengikuti 44 Cabor yang lolos.

Penulis: M Yaumil | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN TIMUR
Suasana atlet tinju Sulsel latihan di GOR Pemuda, Jl. AP Pettarani, GOR milik Harpen Reza Ali, Sabtu (27/04/2024) 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Atlet tinju Sulawesi Selatan (Sulsel) genjot latihan demi emas di Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh dan Sumatera Utara (Sumut) 2024.

PON Aceh-Sumut akan dibuka 8 September sampai 20 September 2024.

Sebanyak 68 Cabor dipertandingkan, 35 di Sumut dan 33 di Aceh.

Sulsel mengirim 408 atlet untuk mengikuti 44 Cabor yang lolos.

Salah satunya Cabor tinju yang mengirim 12 atlet yang akan berlaga di PON 2024.

Persiapan atlet tinju digenjot.

Demi meraih target lima emas di perlombaan tingkat nasional itu.

Pelatih Tinju Sulsel, Dufri Masihor mengatakan atlet sudah latihan sejak Januari lalu.

Selama bulan ramadan atlet tetap latihan.

Kemudian setelah ramadan, atlet tinju latihan enam kali sepekan.

Saat ini atlet fokus latihan peningkatan fisik.

Fisik para atlet ditingkatkan dalam persiapan yang sisa tiga bulan lagi.

“Kita latihan sejak Januari. Kami fokus sekarang kan  persiapan umum jadi kami fokus ke fisik dulu. Karena masih persiapan umum, sebagian teknis dan taktik,” katanya kepada tribun timur, Selasa (14/5/2024).

Latihan fisik berupa lari sejauh sepuluh kilometer.

Kemudian ketahanan latihan memukul samsak.

Latihan itu kombinasi fisik, ketahanan, dan teknik.

Latihan ini dilakukan bergantian setiap atlet.

Masing-masing atlet latihan samsak delapan menit delapan ronde.

“Ketahanan, samsak ketahanan fisik teknik itu, disitu kita ada power dengan kecepatan. Biasanya tiga menit delapan ronde, ganti-gantian,” jelas Dufri.

Kemudian latihan angkat beban atau barbel.

Angkat beban ada dua jenis yaitu mendorong dan uppercut.

Ini juga kombinasi fisik dan teknik.

Dufri akan menyesuaikan beban atlet dengan kelasnya.

“Angkat beban atau barbel, kita mendorong, jenis uppercut, 15 mendorong enam ronde, per atlet.

Kondisi saat ini atlet memang cukup memprihatinkan.

Dimana latihan para atlet kurang support dari pemerintah.

Tapi ini bukan alasan bagi atlet untuk menyerah.

Justru hal itu menjadi motivasi.

Dufri juga memotivasi atlet agar pantang menyerah dan latihan sungguh-sungguh.

Bahkan Dufri optimis bisa mencapai target.

“Saya optimis sekali, karena memang walaupun keterbatasan kita tetap optimis latihan yang sungguh-sungguh,” ujarnya.

“Saya ajarkan atlet jangan melihat dari segi sesuatu yang kurang, saya sebagai pelatih memberikan motivasi sehingga ketika mereka juara dia akan mendapatkan imbalan nantinya,” pungkasnya.

 


Laporan Kontributor TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR, M.Yaumil

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved