Opini
Momok Haji Isam di Pilkada Sulsel
Di Sulsel pada Pileg 2024, misalnya, caleg yang berhasil lolos ke Senayan, ditengarai mengeluarkan biaya tak kurang dari 30 M.
Apakah sang trilyuner pemilik PT. Jhonlin Group itu akan kembali turun gunung di Pilkada Sulsel 2024?
Santer disebut bahwa Haji Isam akan mendukung Andi Sudirman Sulaiman, siapapun pasangannya.
Hal ini sudah cukup menjadi teror bagi siapa saja yang bakal menjadi lawan Sudirman.
Maklum, Haji Isam ditengarai masih sebagai kerabat dengan Sulaiman bersaudara.
Setidaknya menurut pengakuan Andi Amran Sulaiman sendiri, kakak kandung Sudirman, dalam berbagai kesempatan.
Jika dua orang trilyuner itu, Haji Isam dan Amran, bersatu mem-back up full Sudirman, maka pertanyaannya, siapa yang bisa melawannya?
Menurut peneliti senior Indeks Indonesia, Andi Agung Prihatna, pilihan operasinya hanya dua, yaitu memilih lawan lemah atau melawan kotak kosong.
Pendapat Andi Agung itu cukup masuk akal.
Sebab hampir semua partai bisa diakses oleh mereka, baik Partai koalisi pilpres (Gerindra, Golkar, PAN, dan Demokrat) maupun partai nir-tokoh (PKB, PPP, dan PKS).
Jika itu terjadi maka yang tersisa tinggal Nasdem dan PDIP.
Tapi akhir-akhir ini, Amran tampak kian mesra dengan Rusdi Masse, Ketua DPW Nasdem Sulsel.
Adapun PDIP jikalau tetap ngotot mengusung Danny Pomanto, maka bakal tinggal sendirian.
Sebab, dengan berbekal hanya enam kursi di parlemen, tentu tak cukup memenuhi syarat untuk mengusung pasangan calon sendirian.
Dengan begitu, skenario melawan kotak kosong pun berjalan mulus.
Tetapi ada juga pendapat bahwa yang bisa melawan dominasi Haji Isam dan Amran, hanya Komjen Fadil Imran jika mendapat izin untuk ikut berkontestasi di Pilkada Sulsel.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.