Headline Tribun Timur
Obat-obatan di Latimojong Sulsel Menipis
Bantuan disalurkan melalui uara menggunakan helikopter Caraka milik TNI dan AW 169 milik Polri.
TRIBUN-TIMUR.COM - Akses jalan di sejumlah desa di Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulsel, hingga hari kelima pascabencana banjir bandang dan tanah longsor, masih tertutup.
Banyak warga yang terisolir, mengandalkan bantuan yang disalurkan melalui udara.
Bantuan disalurkan melalui uara menggunakan helikopter Caraka milik TNI dan AW 169 milik Polri.
Laporan dari Kecamatan Latimojong menyebutkan, puskemas di daerah itu mulai kehabisan obat-obatan.
Kepala Puskesmas Latimojong, Mardimading mengatakan, selain bahan makanan, warga yang masih mengungsi, juga membutuhkan obat-obatan.
"Di Pustu juga hampir habis. Jadi mohon barangkali suplai makanan dan obat-obatan bisa dipandu," jelasnya, Selasa (7/5).
Suplai obat-obatan bagi warga terdampak terkendala akses dusun yang terputus.
"Masih belum bisa dijangkau. Jalan antar dusun terputus. Kemudian keterbatasan obat kami juga karena tidak semua desa punya akses ke puskesmas," beber Mardimading.
Ia mengatakan, warga yang terisolir akibat bencana tanah longsor mulai terserang berbagai macam penyakit.
"Penyakit yang muncul flu batuk, diare, demam, dan kemudian hipertensi karena mungkin stres melihat keadaan seperti ini," akunya.
"Warga trauma banyak. Itulah ada peningkatan. Rata-rata yang datang hipertensi karena mereka trauma. Mereka dalam kondisi tidak labil," tambahnya.
Selain suplai logistik, dirinya juga meminta agar paket obat-obatan juga dikirimkan.
Sebagai informasi, longsor yang terjadi akhir pekan lalu merenggut delapan korban jiwa di Desa Buntu Sarek, Latimojong.
Hingga hari kelima, posko induk tanggap darurat bencana masih mengevakuasi dan menyalurkan logistik ke warga terdampak.
Kapusdatinkom BNPB Abdul Muhari menerangkan, satu heli akan dikerahkan bawa logistik ke Latimojong tanpa harus mendarat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.