Anies Dukung Prabowo Tambah 40 Kursi Menteri, Ganjar Protes Keras: Konteksnya Bagi-bagi Kue!
Rencananya jumlah menteri di kabinet Jokowi saat ini berjumlah 34 akan bertambah di pemerintahan Prabowo menjadi 40 kursi.
TRIBUN-TIMUR.COM - Dua mantan Calon Presiden di Pilpres 2024 Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo beda sikap atas rencana Prabowo Subianto menggenapkan kabinet menjadi 40 kursi menteri.
Sikap Anies atas penambahan jumlah kursi menteri di Kabinet Prabowo - Gibran tersirat mendukung.
Sementara itu wacana penambahan kursi menteri oleh presiden terpilih Prabowo Subianto mendapat kritikan keras dari Ganjar Pranowo.
Sebelumnya beredar isu jika Pemerintahan Prabowo-Gibran nantinya akan ada perubahan jumlah kursi menteri.
Rencananya jumlah menteri di kabinet Jokowi saat ini berjumlah 34 akan bertambah di pemerintahan Prabowo menjadi 40 kursi.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman menyebut, sejatinya soal pembentukan kabinet itu murni berada pada hak prerogatif dari Prabowo Subianto sebagai Presiden terpilih.
"Secara substansi, baik konstitusi itu ada di pak prabowo, sebagai presiden elected. Apakah besar efektif, tidak efektif dan lain sebagainya kan tentu pertimbangan beliau," kata Habiburokhman kepada awak media saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (6/5/2024).
Namun jika membicarakan soal jumlah, Habiburokhman menilai tidak masalah jika memang nantinya akan terbentuk banyak Kementerian.
Pasalnya, Indonesia merupakan negara yang besar, dan memiliki tujuan dan cita-cita yang besar juga.
Karena nya dengan melibatkan banyak pihak, maka tujuan untuk mewujudkan cita-cita itu akan semakin baik dilakukan.
"Jadi kalau memang ingin melibatkan banyak orang, menurut saya juga nggak ada masalah. Justru semakin banyak semakin bagus kalo saya pribadi," kata dia.
Baca juga: Elit PDIP Tuding Prabowo Tak Percaya Diri Jadi Presiden dan Respon Jokowi Dibentuk Presidential Club
Baca juga: Gerindra Girang Kabinet Prabowo-Gibran Diisi 40 Menteri? Habiburokhman: Makin Banyak Makin Bagus
Dirinya lantas meminta kepada publik untuk tidak membaca postur 'besar' itu pada keadaan fisik seorang manusia.
Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu memang menyadari, jika postur gemuk pada seseorang bukan berarti yang bersangkutan sehat.
Namun, postur gemuk di jajaran kabinetlain halnya dengan postur tubuh manusia.
Kata dia, dalam urusan kenegaraan, jumlah pihak yang dilibatkan semakin banyak maka dinilai akan semakin baik.
Alasan HMMI Minta Prabowo Bubarkan BUMN |
![]() |
---|
APBN 2026 Defisit Rp638,8 T, Erwin Aksa Nilai Targetkan Balance Budget 2027-2028 Masih Realistis |
![]() |
---|
Prabowo Siapkan 4.000 Beasiswa LPDP, Asa Anak Bangsa Kuliah Luar Negeri |
![]() |
---|
10 Bulan Prabowo Subianto Tanpa Ajudan, Wapres Gibran Sudah Bertugas |
![]() |
---|
Bendera One Piece, Insiden dan Kemerdekaan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.