Apersi Sulsel Buka Peluang Perluas Kerja Sama dengan BTN

TRIBUN-TIMUR.COM, SUNGGUMINASA -- Pengurus Apersi Sulsel bersilaturahmi dengan pimpinan dan manajamen Bank BTN di Cafe 36 Jalan Masjid Raya Kabupaten Gowa Jumat (3/5/2024) siang.

Apersi Sulsel dan BTN berupaya memperlebar kerja sama antar keduanya.

Dalam kesempatan itu hadir Ketua Apersi Sulsel Yasser Latief, Sekretaris Irwan Hasan, Bendahara Zulkifli Ishak Jarre, Ketua OKK Darwis Daeng Nai, Ketua Dewan Pertimbangan Huswan Husain.

Adapula Ketua Dewan Pertimbangan H. Huswan Husain, Korwil Ajattapareng Andi Asbullah, Korwil Tobaji H. Syahrir Kanna, Wakil ketua Bidang Perbankan Mursyid Lalmi.

Dari BTN ada Imam Fandholi mewakili Kanwil BTN, Didi Patria & Teguh Ikrawansyah dari BTN Cabang Makassar, Abdu Rahmat & Dedy Rahadian BTN Cab. Panakkukang, Jodie Pranata mewakili BTN Cab. Syariah, dan Daryanto Head CBC & Zuhri Comercial Risk CBC.

Mereka berbincang santai sembari ngopi dan menikmati ubi goreng.

"Kita berharap ada tindak lanjut dari pertemuan kita hari ini. Menurut saya, pertemuan kita inni sama-sama saling mendekatkan Apersi dan BTN," kata Yasser Latif.

Dalam kesempatan itu Yasser Latif memperkenalkan program pembangunan perumahan oleh pengurus Apersi ke depan.

Selain di wilayah Mamminasata, Apersi juga melebarkan usaha ke wilayah Ajatappareng, Luwu Raya, ataupun wilayah Selatan Selatan.

"Kita punya keinginan baik agar kita bisa terus tumbuh bersama ke depann," kata Yasser Latif.

"BTN punya program, kami Apersi juga punya program, makanya kita bertemu berbincang apa yang bisa kita saling kerja samakan. Contoh misalnya CBC menawarkan pembiayaan di atas Rp5 miliar," kata Yasser Latif.

Perwakilan Kanwil BTN Imam Fandholi menyampaikan pihaknya berkomitmen terus melanjutkan kerja sama dengan Apersi ke depan.

"Selama ini sudah terjalin kerja sama cukup bagus, ini mau kita optimalkan lagi, apalagi tantangan ke depan, dan pemain properti makin banyak," kata Imam.

Imam menjelaskan, Apersi Sulsel dan perbankan punya tantangan menghadapi kemajuan bisnis.

"Ini harus diantisipasi supaya tidak keteter, produk perbankankan dinamis, baik ketentuan ataupun produknya. Jadi produk lama kita refresh supaya ada kesamaan antara pengembang dna perbankan. Intinya pertemuan ini untuk tingkatkan sinergi antara properti dan perbankan," kata Imam.