Banjir Bandang Enrekang
Enrekang Belum Kondusif! Kapolres Khawatir Ada Banjir Bandang Susulan
Kemacetan arus lalin akibat tanah amblas di wilayah Kulinjang, Desa Tuara, Kecamatan Enrekang, Sabtu (27/4/2024) malam.
Penulis: Erlan Saputra | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kapolres Enrekang, AKBP Dedi Surya Darma, membenarkan arus lalu lintas (Lalin) di Jalan Trans Sulawesi masih terpantau macet, Minggu (28/4/2024) hingga sore ini.
Kemacetan arus lalin akibat tanah amblas di wilayah Kulinjang, Desa Tuara, Kecamatan Enrekang, Sabtu (27/4/2024) malam.
Akibatnya, seluruh kendaraan yang datang dari arah Toraja dan Makassar saat ini terjebak kemacetan parah sepanjang sekitar 5 kilometer (KM).
Kebijakan ini diterapkan oleh Polantas Polres Enrekang dengan menerapkan sistem satu arah lalu lintas di ruas jalan tersebut.
AKBP Dedi Surya Darma menjelaskan bahwa keadaan tanah di wilayah tersebut telah mengalami longsor pada tahun 2023, dan saat ini masih labil.
Oleh karena itu, polisi terpaksa menerapkan rekayasa lalu lintas untuk mengatur arus kendaraan.
Pengendara hanya diperbolehkan lewat secara bergantian karena hanya satu jalur yang dapat difungsikan.
"Saat ini kendaraan bergantian lewat, karena ada tanah yang amblas. Kendaraan di sana masih bergiliran, karena memang tanahnya masih labil sekali," ungkap AKBP Dedi Surya Darma kepada Tribun-Timur, Minggu (28/4/2024) pukul 16.20 Wita.
Upaya rekayasa lalu lintas ini diharapkan dapat membantu mengurangi kemacetan dan memastikan kelancaran arus lalu lintas di jalur tersebut.
Selain tanah yang amblas, adanya aliran air yang melintasi jalan juga menyebabkan erosi dan merusak jalan poros.
Kondisi ini menyebabkan penanganan menjadi lebih sulit, namun pihak kepolisian terus memantau situasi tersebut.
"Anggota juga terus bergerak mengatur lalu lintas dan sama juga dari bencana alam juga stanby," tambahnya.
Kapolres Enrekang juga mengungkapkan, satu alat berat seperti excavator dari BPBD Enrekang dikerahkan.
Pasalnya, tanah di wilayah longsoran terus bergerak turun.
"Alat berat excavator selalu stanby kalau tanahnya kembali lembek, ditimbun lagi pakai tanah," tambahnya.
Masyarakat pun dihimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan petugas di lapangan demi keselamatan dalam perjalanan.
Upaya penanganan dan pemulihan jalur terus dilakukan untuk mengembalikan kelancaran arus lalu lintas di wilayah tersebut.
Imbas Banjir Bandang dan Longsor di Enrekang, Jalan Trans Sulawesi Macet 5 KM
Arus lalu lintas di Jl Trans Sulawesi di wilayah Kulinjang, Desa Tuara, Kecamatan Enrekang, Enrekang, padat merayap pada Minggu (28/4/2024).
Kemacetan diperkirakan mencapai 5 kilometer (KM), membuat ribuan pengendara terjebak dalam perjalanan.
Diketahui, Sabtu (27/4/2024) malam, Kabupaten Enrekang dilanda oleh longsor dan banjir bandang.
Bencana alam ini yang menyebabkan kemacetan lalu lintas parah di jalur penghubung Toraja-Enrekang.
Salah seorang pengguna jalan, Mawan, mengungkapkan bahwa dia telah terjebak dalam kemacetan tersebut sejak pagi sekitar pukul 10.00 Wita.
"Saya masih terjebak macet ini, dari pukul 10.00 Wita tadi sampai sekarang," ujarnya saat dihubungi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPBD), Asri Bagenda, mengungkapkan bahwa pada malam hingga pagi, lalu lintas sempat lumpuh total akibat sejumlah titik longsor dan pohon tumbang ke arah jalan.
Kendati demikian, Pihak BPBD beserta tim penanganan darurat telah membersihkan jalur tersebut agar lalu lintas dapat kembali lancar.
Namun, dengan kerja keras dari BPBD beserta tim penanganan darurat, jalur tersebut telah berhasil dibersihkan sehingga lalu lintas dapat kembali lancar.
"Kami telah melakukan upaya pembersihan di sejumlah titik longsor dan pohon tumbang untuk memastikan jalur tersebut dapat dilewati dengan aman," ungkap Asri Bagenda.
Asri Bagenda mengungkapkan bahwa terdapat empat titik longsor di jalan penghubung Toraja-Enrekang.
Keempat titik longsor tersebut menyebabkan gangguan serius pada lalu lintas di jalur tersebut.
"Ada empat titik longsor yang terjadi di jalan penghubung Toraja-Enrekang. Namun situasi saat ini sudah terkendali setelah diterjukan alat berat (excavator)," tandasnya.
Kapolres Enrekang Khawatir Potensi Terjadi Bencana Susulan
Kapolres Enrekang, AKBP Dedi Surya Darma, telah mengeluarkan peringatan terkait kemungkinan adanya banjir bandang susulan di Wilayah Kecamatan Enrekang, Kabupaten Enrekang, Sabtu (27/4/2024) malam.
Hal ini disebabkan oleh tingginya curah hujan yang terus mengguyur wilayah tersebut dalam beberapa hari terakhir.
Meskipun hujan telah reda, namun AKBP Dedi Surya Darma menekankan bahwa risiko banjir susulan tetap ada.
"Sehubungan dengan tingginya curah hujan di Kabupaten Enrekang tidak menutup kemungkinan adanya bencana alam susulan mengingat sampai saat ini masih turun hujan," kata AKBP Dedi Surya Darma dalam keterangannya.
AKBP Dedi Surya Darma menjelaskan, banjir dan longsor mulai terjadi pada pukul 19.30 Wita.
Akibatnya, beberapa titik di wilayah tersebut mengalami banjir dan beberapa rumah atau asrama mengalami kerusakan.
"Polres Enrekang dan asrama polisi Polres Enrekang, air meluap setinggi paha orang dewasa yang mengakibatkan pagar depan rubuh, dinding polres rubuh, mesjid Nurul Amanah kemasukan air," tambahnya.
Meskipun demikian, hingga saat ini belum dilaporkan adanya korban jiwa dalam bencana longsor dan banjir bandang yang terjadi.
Kerugian materiil akibat bencana tersebut belum dapat ditaksir secara pasti.
Hingga pukul 20.30 Wita, intensitas hujan mulai mereda dan air mulai surut.
Situasi dilaporkan dalam keadaan aman dan kondusif.
Banjir Bandang Terjang Enrekang, Kantor Dinkes dan Mapolres Terendam
Kota Enrekang, Sulawesi Selatan diterjang banjir bandang, Sulsel, Sabtu (27/4/2024) malam.
Bencana alam ini mengakibatkan sejumlah bangunan penting terendam, termasuk Markas Kepolisian Resor (Mapolres) dan Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Enrekang, yang terletak di Jl Sultan Hasanuddin Kelurahan Puserren, Kecamatan Enrekang.
Kapolres Enrekang, AKBP Dedi Surya Darma, memberikan konfirmasi terkait bencana alam banjir bandang.
Banjir diakibatkan hujan deras yang melanda wilayah Kecamatan Enrekang.
Beberapa titik di wilayah tersebut mengalami banjir dan kerusakan rumah dan asrama.
"Pada hari Sabtu tanggal 27 April 2024 pukul 19.30 telah terjadi Hujan Deras di wilayah Kecamatan Enrekang, yang mengakibatkan beberapa titik di Wilayah Kabupaten Enrekang mengalami Banjir dan rusaknya beberapa rumah/asrama," kata AKBP Dedi Surya Darma dalam keterangannya.
Dari keterangannya, beberapa titik yang terdampak bencana alam banjir meliputi.
a. Kantor Inspektorat, yang mengalami genangan air mencapai dada orang dewasa.
b. Asrama Kodim Randangan, di mana 4 rumah mengalami kerusakan akibat air dari atas Gunung Randangan.
c. Kompleks Pasar Enrekang dan Polsek Enrekang, yang mengalami banjir.
d. Terjadi longsor di wilayah Kulinjang (Jl Trans Sulawesi).
e. Jalanan di Bamba Kecamatan Enrekang Kabupaten Enrekang, mengalami banjir.
f. Perumahan di Bampu Penja, mengalami banjir.
g. Markas Polres Enrekang dan Aspol Polres Enrekang, di mana air meluap setinggi paha orang dewasa.
"Menyebabkan pagar depan dan dinding Polres Enrekang rubuh, serta masjid Nurul Amanah terendam air," tambahnya.
AKBP Dedi Surya Darma menyampaikan, hingga saat ini, tidak ada laporan mengenai korban jiwa akibat bencana.
Sementara, kerugian materil masih belum dapat ditaksir dengan pasti.
"Sehubungan dengan tingginya curah hujan di Kabupaten Enrekang, tidak menutup kemungkinan adanya bencana alam susulan mengingat sampai saat ini di Enrekang masih turun ujan," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, banjir bandang dan longsor melanda Kabupaten Enrekang, Sulsel, Sabtu (27/4/2024) malam ini.
Banjir bandang yang deras menyebabkan Jalan Poros Enrekang-Toraja menjadi lumpuh total.
Hal ini menghambat akses transportasi penting di daerah tersebut, baik kendaraan dari arah Makassar maupun dari arah Tana Toraja.
Banjir bandang dan longsor disebabkan curah hujan yang cukup tinggi, membuat air kiriman dari pegunungan telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan.
Dengan ketinggian air mencapai sebahu orang dewasa.
Situasi tersebut menyebabkan beberapa kendaraan mati mesin dan terjebak dalam banjir.
Menurut pendapat Fadli, seorang warga setempat, ini adalah pertama kalinya daerah Kelurahan Puserren, Kecamatan Enrekang, mengalami banjir.
Bahkan, banjir ini juga melanda markas Polres Enrekang dan Wilayah Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes), menunjukkan tingkat keparahan bencana ini yang luar biasa.
"Banyak kendaraan terjebak banjir, bahkan daerah Kulinjang (Jl Trans Sulawesi) longsor. Kendaraan yang hendak melintas tak bisa lewat," kata Fadli kepada Tribun-Timur.
Fadli menambahkan bahwa hujan terus menerus mengguyur wilayah Kota Enrekang dan sekitarnya sejak siang hingga malam.
Kondisi ini telah memperparah situasi bencana yang melanda Kota Enrekang.
Di samping itu, sejumlah rumah juga dilaporkan tertimpa longsor, menambah kompleksitas dan urgensi penanganan bencana yang sedang berlangsung.
"Ada juga sejumlah rumah kompleks perumahan terkena longsor," tambahnya.
Sementara itu, Camat Enrekang, Syafaruddin Rasyid menyampaikan bahwa hingga saat ini, banjir bandang masih melanda wilayahnya dengan intensitas yang signifikan.
Dia menyebutkan bahwa banyak rumah telah terendam banjir akibat dari situasi ini.
"Masih berlangsung banjir ini," singkatnya.(*)
Potret Kapolres Enrekang Atur Lalu Lintas di Tengah Banjir |
![]() |
---|
Ratusan Kendaraan Terjebak Macet di Jalan Poros Sidrap-Enrekang-Toraja Selama 5 Jam Gegara Banjir |
![]() |
---|
2 Kecamatan di Enrekang Sulsel Terendam Banjir Imbas Hujan Deras |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Lagi, Banjir Bandang Terjang Enrekang Sulsel, Jalan Poros ke Pinrang Terputus Total |
![]() |
---|
Mapolres Enrekang Terendam Banjir Bandang, Bagaimana para Nasib Tahanan di Sel? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.