Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini

Problematika Kota Makassar dalam Kacamata Kepemimpinan HMI

Dalam tulisan ini, penulis akan mengulas permasalahan Kota Makassar dari perspektif Kepemimpinan HMI (Himpunan Mahasiswa Islam).

Editor: Sudirman
Ist
Muhammad Faidhul Barkah, Wakil Sekertaris Umum Bidang INFOKOM HMI Cabang Makassar 

Oleh: Muhammad Faidhul Barkah

Wakil Sekertaris Umum Bidang INFOKOM HMI Cabang Makassar

Kota Makassar, salah satu kota terbesar di Indonesia, menghadapi tantangan kompleks di berbagai bidang, termasuk infrastruktur yang kurang memadai, ketimpangan sosial dan ekonomi, konservasi lingkungan yang kurang diperhatikan, dan masalah pendidikan.

Dalam tulisan ini, penulis akan mengulas permasalahan Kota Makassar dari perspektif Kepemimpinan HMI (Himpunan Mahasiswa Islam).

Infrastruktur yang kurang memadai merupakan salah satu masalah utama Kota Makassar.

Jalan-jalan rusak, keterlambatan proyek pembangunan, dan kekurangan fasilitas sanitasi menjadi masalah yang terus menerus dihadapi.

Tingginya tingkat pengangguran terbuka, mencapai 11,82 persen atau setara dengan 86.267 jiwa menurut data BPS Kota Makassar tahun 2023, menunjukkan ketidakmerataan pembangunan di kota ini.

Menurut pandangan Chomsky, ketidakadilan ekonomi adalah akar dari masalah infrastruktur yang kurang memadai ini.

Oleh karena itu, kepemimpinan HMI perlu memperjuangkan alokasi sumber daya yang lebih adil dan transparan untuk memastikan pembangunan infrastruktur yang memadai untuk seluruh warga Kota Makassar.

Ketimpangan sosial dan ekonomi juga menjadi perhatian penting di Kota Makassar.

Data dari BPS Kota Makassar tahun 2023 menunjukkan tingginya tingkat kemiskinan, mencapai 4,58 persen dari total penduduk miskin sebanyak 788,85 jiwa.

Dalam pandangan Marx, ketimpangan ini adalah hasil dari struktur kapitalisme yang memungkinkan akumulasi kekayaan di tangan
segelintir individu, sementara mayoritas masyarakat berjuang untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka.

Sehingga kepemimpinan HMI perlu untuk memperjuangkan redistribusi kekayaan dan keadilan sosial, dengan mengadvokasi kebijakan publik yang berpihak kepada kaum mustadafin.

Permasalahan lingkungan juga menjadi isu yang tidak bisa diabaikan di Kota Makassar.

Konservasi lingkungan kurang diperhatikan, padahal tingginya tingkat kemiskinan dan pengangguran menunjukkan adanya tantangan dalam menjaga keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved