Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Warga Kandea: Hengki Pembunuh, Cor Mi Juga

H alias Hengki, sang pelaku juga dihadirkan untuk memerankan langsung adegan kejahatan yang diperbuat.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN TIMUR
Hengki (42) pelaku pembunuhan dihadirkan saat rekonstruksi pembunuhan terhadap istrinya Jumatia (35), di Jl Kandea 2, Kecamatan Bontoala, Makassar, Kamis (18/4/2024) siang. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Polisi menggelar rekonstruksi kasus suami bunuh dan kubur mayat istri dalam rumah di Jl Kandea 2, Kecamatan Bontoala, Makassar, Kamis (18/4/2024) siang.

Rekonstruksi yang berlangsung pukul 10.30 Wita itu, dihadiri Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Sulsel Kombes Pol Jamaluddin Farti dan Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib.

H alias Hengki, sang pelaku juga dihadirkan untuk memerankan langsung adegan kejahatan yang diperbuat.

Hengki hadir mengenakan kaos orange bertuliskan tahanan, dengan tangan terborgol.

Sementara, peran dua anak korban inisial V(17) dan adiknya HN (12) diperagakan oleh pemeran pengganti.

Selain itu, Yusra penjual bubur jagung yang sempat menyewa rumah Hengki, juga dihadirkan sebagai saksi.

Pantauan tribun, dalam rekonstruksi itu, ada sejumlah adegan yang diperagakan Hengki.

Mulai dari ia terlibat cekcok dengan korban Jumatia, mengantar-jemput anak ke sekolah hingga peristiwa penganiayaan terjadi.

"Tersangka memukul hidung, tersangka memukul pipi menggunakan tangan kanan, adegan 2C tersangka memukul pipi bagian kiri dengan tangan kanan," ucap petugas yang memandu rekonstruksi.

"Ketiga tersangka naik lantai dua sekitar 9.00 Wita, tersangka mengambil balok dekat tangga," ucapnya lagi.

"Keempat, sekitar 09.06 Hengky memukul dahi korban menggunakan balok kayu," sambungnya.

Adegan kekerasan terhadap korban, diperagakan tersangka di dalam rumah berlantai dua seluas 3x8 meter itu.

Tersangka Hengki dihadirkan di luar rumah saat ia hendak mengantar kedua anaknya ke sekolah.

Saat adegan di luar rumah, Hengki diminta menaiki motor bersama anaknya yang diperagakan oleh pemeran pengganti.

Warga yang melihat Hengki saat adegan di luar rumah, pun riuh bersorak mengecam sosok Hengki yang dinilai kejam.

"Hengki pembunuh, hukum mati saja, cor mi juga, pembunuh tak pantas hidup," teriak warga dengan nada geram.

Melihat teriakan-teriakan itu, Hengki tampak merespon dengan tatapan tajam.

Ia tampak celingak-celinguk melihat sumber suara dari teriakan yang diarahkan ke dirinya.

Bahkan beberapa warga yang hadir tidak sungkan meneriakkan nada cacian terhadap Hengki.

Rekonstruksi Dipadati Warga 

Warga memadati proses rekonstruksi pembunuhan suami berinisial H (42) terhadap istrinya Jumatia (35), di Jl Kandea 2, Kecamatan Bontoala, Makassar, Kamis (18/4/2024) siang.

Rekonstruksi ini dipimpin Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Sulsel Kombes Pol Jamaluddin Farti.

Selain itu, juga dihadiri Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Devi Sudjana dan Kasi Pidum Kejari Makassar, Asrini Maya As'ad.

Pelaku H yang dihadirkan dalam rekonstruksi itu, tampak diteriaki warga saat tiba.

"Hukum mati saja," teriak warga saat melihat H keluar dari mobil Jatanras mengenakan baju tahanan dengan tangan terborgol.

Selain itu, pengacara atau kuasa hukum korban, Jumiati, Ahmad Sulfikar juga hadir menyaksikan proses rekonstruksi tersebut.

Pantauan di lokasi, tampak diceritakan awal mula cekcok di lantai dua rumah.

Lokasi rumah seluas 3x8 meter membuat awak media tidak leluasa menyaksikan proses rekonstruksi dari dalam.

Pelaku Tiga Kali Beristri 

Tak hanya ringan tangan, sosok H (42) pelaku pembunuhan terhadap istrinya Jumatia (35), ternyata sudah beristri tiga kali.

Hal itu diungkapkan Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib, saat membeberkan fakta baru kasus pembunuhan istri yang dikubur dalam rumah di Jl Kandea 2, Kecamatan Bontoala, Makassar.

"Pelaku ini mempunyai seorang istri lebih dari satu. Hasil pendalaman pelaku mempunyai tiga orang istri," kata Kombes Pol Mokhamad Ngajib saat ditemui wartawan di kantornya, Rabu (17/4/2024) sore.

Hanya saja kata Ngajib, dua istri sebelum dinikahi secara tidak sah alias kawin sirih.

"Istri pertama dan istri kedua itu sudah pisah. Istri pertama dan kedua ini istri sirih," ujar perwira tiga melati ini.

Ngajib juga menegaskan, bahwa keberadaan dua mantan istri pelaku masih hidup.

Penegasan itu sekaligus membantah kabar bahwa satu diantaranya juga dikabarkan hilang.

"Kemudian istri pertama ini masih hidup dan ada di Kota Makassar. Istri kedua ini sudah pisah. Setelah kita lakukan pendalaman ini juga masih hidup," tegasnya.

 yang diwawancarai wartawan saat ditangkap Tim Jatanras Polrestabes Makassar, mengakui perbuatannya.

Ayah dua orang anak itu, mengaku cemburu butuh terhadap Jumiati yang ia curigai sempat bertemu dengan mantan pacarnya.

Namun, tuduhan H itu tidak diakui Jumiati hingga keduanya pun terlibat cekcok dan berujung penganiayaan.

"Saya curigai ketemu sama mantan pacarnya di Lorong 1 saya tanya tapi dia tidak mau mengaku," kata H seusai ditangkap.

Ia pun mengaku memukul korban di beberapa bagian tubuhnya hingga menggunakan balok.

"Saya pukul pakai tangan di (bagian) dada dan perut. Saya lupa bulan berapa, kira -kira 2018," ungkap H.

"Saya juga pukul pakai (balok) kayu di bagian kepala, saya lupa berapa kali," bebernya lagi.

Setelah Jumiati tidak sadarkan diri dan meninggal dunia, H pun mengaku membawa mayat istrinya itu ke bagian belakang rumah.

Di belakang rumah berlantai dua dengan lebar tiga meter dan panjang 8-10 meter, terdapat kubangan tanah.

H yang gelap mata pun mengubur mayat istrinya itu lalu menutupinya dengan semen.

"Saya taruh di belakang rumah, saya timbun pakai pasir, kasi semen diatasnya tidak cor," ungkapnya.

"Tidak (saya galih), sudah ada memang kubangannya di situ, tanah kosong memang di belakang (rumah), ada lobang," sambungnya.

Kronologi

Kapolda Sulsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi mengatakan, kasus ini terungkap setelah anak korban inisial F (17) datang melapor ke Polrestabes Makassar, Sabtu kemarin.

F melapor ke polisi setelah mengaku mendapat tindakan kekerasan atau dianiaya ayahnya H, terduga pelaku pembunuhan istrinya, J.

"Awalnya ada korban seorang wanita usia 17 yang datang melapor ke Polrestabes Makasaar melaporkan dugaan penganiayaan oleh ayahnya atau orangtuanya sendiri," kata Irjen Pol Andi Rian ditemui di lokasi.

Dari interogasi penyidik, akhirnya terkuak, bahwa H juga telah membunuh istrinya J pada 2018 lalu.

Namun, pembunuhan itu tidak terkuak karena H membangun alibi bahwa J, kabur dari rumah dengan pria lain.

"Kemudian pada saat didalami oleh penyidik, dilakukan interogasi, selain keterangan dia dianiaya oleh ayahnya dia juga menceritakan bahwa ibunya bukan lari (dengan pria lain) karena selama ini informasi setelah kita dalami istrinya katanya lari dengan laki-laki lain," ungkap Andi Rian.

"Ternyata dari keterangan si anak bahwa ibunya bukan lari tapi dianiaya sampai mati dan kejadiannya 2018, kalau kita hitung berarti sudah 6 tahun," sambungnya.

Atas informasi F itu, Tim Jatanras Polrestabes Makassar pun bergerak cepat menangkap H.

"Berdasarkan informasi itu kemudian penyidik lalu merespon cepat mengembangkan kemudian mengamankan pelaku," sebutnya.

Polisi Pastikan Korban Pembunuhan 

Kapolda Sulsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi yang ditemui di lokasi, mengatakan, korban dibunuh oleh suaminya sekitar 2018 lalu.

"Kejadiannya ini 2018. Berarti sudah enam tahun," kata Irjen Pol Andi Rian.

Saat ini, pelaku H lanjut Andi Rian telah diamankan oleh personel Satreskrim Polrestabes Makassar.

"Tersangka sudah kita amankan, dan sementara dalam pendalaman," bebernya.

Sebelumnya diberitakan, Sesosok mayat perempuan ditemukan disemen dalam rumah di Jl Kandea 2, Kecamatan Bontoala, Makassar, Minggu (14/4/2024) siang.

Pantauan di lokasi, temuan itu mengegerkan warga setempat.

Kapolda Sulsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi, tampak meninjau langsung lokasi.

Informasinya ini mayat perempuan yang belum diketahui identitasnya itu, dikubur di dalam rumah.

"Infonya begitu, dikubur dalam rumah," kata salah satu warga Bahrun (57) yang dihampiri.

Saat ini, Tim Inafis Polrestabes Makassar sementara melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Ada juga tim Dokpol Biddokkes Polda Sulsel dan Tim Jatanras Polrestabes Makassar.

Belum diketahui identitas dan kronologi temuan mayat itu.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved