Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Jasad Wanita Disemen

Soal Kasus Suami Cor Mayat Istri di Makassar, Danny Pomanto Ingatkan Pentingnya Sentuh Hati Warga

Wali Kota Makassar Danny Pomanto mengingatkan pentingnya sentuh hati warga oleh aparat pemerintah. 

Penulis: Siti Aminah | Editor: Sukmawati Ibrahim
Tribun Timur
Wali Kota Makassar Danny Pomanto 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Wali Kota Makassar Danny Pomanto mengingatkan pentingnya sentuh hati warga oleh aparat pemerintah. 

Kalangan RT/RW hingga Lurah punya peran besar untuk merangkul masyarakat yang ada di lingkungannya. 

Menurut Danny Pomanto, kasus suami mengecor mayat istrinya di sebuah rumah di Jl Kandea merupakan salah satu gangguan kesehatan mental. 

"RT/RW berperan mengetuk pintu (warga), lurah mengetuk pintu, mengajak bicara mereka, ini tidak lain karena stres yang memuncak kemudian mereka ini tidak mau bergaul dengan lingkungan sekitar," ucap Danny diwawancara usai meninjau Gedung Makassar Government Center (MGC), Selasa (16/4/2024). 

Karenanya, untuk menciptakan keamanan sosial, RT/RW perlu melakukan pendekatan persuasif dengan warganya agar mengetahui tiap masalah dihadapi warga. 

Untuk keluarga yang kerap terjadi keributan kata Danny memang butuh perhatian khusus. 

Salah satunya dengan melakukan pendekatan keimanan umat. 

"Di samping penegakan lingkungan, penegakan keagamaan juga penting karena satu-satunya obat stress begini keimanan," ujarnya. 

"Inilah yang perlu kita belajar dari peristiwa ini bahwa sentuh hati begitu penting. Kita harus evaluasi ini bahwa sentuh hati harus betul-betul lebih dalam lagi," sambungnya. 

Baca juga: Habiskan Anggaran Rp 200 Miliar, Danny Pomanto Harap Presiden Jokowi Hadiri Peresmian MGC Juli 2024

Sebelumnya diberitakan, Mayat perempuan inisial J (35) yang tewas dibunuh suaminya H (42), dievakuasi Tim Dokpol Biddokkes Polda Sulsel ke RS Bhayangkara, Minggu (14/4/2024) siang.

Mayat ibu dua anak itu ditemukan tertimbun di belakang rumah korban di Jl Kandea 2, Kecamatan Bontoala, Makassar.

Mayat J tertimbun sejak enam tahun lalu itu, pun menyisakan tulang belulang.

Kapolda Sulsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi mengatakan, kasus ini terungkap setelah anak korban inisial F (17) datang melapor ke Polrestabes Makassar, Sabtu kemarin.

F melapor ke polisi setelah mengaku mendapat tindakan kekerasan atau dianiaya ayahnya H, terduga pelaku pembunuhan istrinya, J.

Awalnya ada korban seorang wanita usia 17 yang datang melapor ke Polrestabes Makasaar melaporkan dugaan penganiayaan oleh ayahnya atau orangtuanya sendiri," kata Irjen Pol Andi Rian ditemui di lokasi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved