Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilgub Jatim

Bentuk Poros Besar! Koalisi Keummatan Berpeluang 'Keroyok' PKB Demi Menangkan Khofifah Pilgub Jatim

PKB dipastikan tak akan mengusung Khofifah Indar Parawansa di Pilgub Jawa Timur.

|
Editor: Sudirman
Tribunnews.com
Khofifah Indar Parawansa. Khofifah menjadi sosok incaran partai politik yang akan diusung dalam Pilgub Jatim 2024. Sejauh ini, empat partai sudah menyatakan dukungan, sedangkan PDI-P masih dalam tahap penjajakan. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Tiga partai ummat yaitu PAN, PKB, dan PKS berpeluang mengusung Khofifah Indar Parawansa.

Ketiganya akan menjadi lawan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Pilgub Jawa Timur.

PKB dipastikan tak akan mengusung Khofifah Indar Parawansa di Pilgub.

PAN terlebih dahulu terang-terangan mendukung Khofifah Indar Parawansa.

Sementara PKS dan PPP berpotensi bergabung ke kubu Khofifah Indar Parawansa.

Baca juga: PDIP dan PPP Ingin Berteman Khofifah di Pilgub Jatim, PKB Tak Punya Kawan Lawan Kader NU

Apalagi Golkar, Demokrat, dan Gerindra sudah terlebih dahulu mendukung ketua Muslimat NU.

Wakil Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jawa Timur, KH Mujahid Ansori mengatakan, PPP mempertimbangkan mengusung Khofifah Indar Parawansa di Pilgub Jatim.

Kontestasi pilpres tak bisa disamakan dengan situasi politik untuk pemilihan kepala daerah atau pilkada.

Menurutnya, PPP akan realistis memahami konteks politik di daerah.

Sehingga, PPP tak mempersoalkan perbedaan politik saat pilpres lalu. 

"Saya kira situasi politik antara pilpres dan pilkada kan berbeda, atmosfernya pun beda. Sehingga segala kemungkinan sangat terbuka. Nanti keputusan di DPP," kata KH Mujahid Ansori, Senin (8/4/2024). 

Menurut KH Mujahid Ansori, berbagai kemungkinan dalam kacamata politik selalu terbuka.

PPP mengaskan tidak akan kaku menyikapi berbagai konteks politik di daerah, termasuk di Jawa Timur.

Apalagi sejauh ini, hanya ada nama Khofifah di bursa Pilgub Jatim 2024. 

"Menurut saya, bisa jadi tidak linier antara pilpres dengan pilkada. Politik itu kan dinamis, apalagi situasi daerah kan berbeda. Sehingga jangan sampai disamakan antara pilpres dan pilkada," terang KH Mujahid Ansori. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved