Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Alhamdulillah, Setelah 80 Tahun, 3,5 Km Jalan Gelap Sumpang Labbu Terang Benderang di Akhir Ramadan

Setelah hampir 80 tahun, gelap gulita jalan warisan penjajah Belanda itu terang benderang.Sekitar 15 dari 52 tiang lampu panel tenaga surya dipasang

|
Penulis: Wahdaniar | Editor: thamsil_tualle
TribunTimur
LAMPU SUMOANGLABBU - Kondisi ruas Km 88 Makassar-Bone di Sumpang Labbu pascainstalasi Lampu PJU TenagaSurya Surya di Sumoang Labbu, Desa Liliriawang, Kecamatan Bengo, Bone, Sulsel, pukul 22.00 WITA, Sabtu (7/4/2024) malam.. Lampu penerangan jalan di jalur tanjakan Poros Bone-Makassar dan pedalaman Bone ini menerangi jalan setelah hampir 80 tahun. 

"Kami langsung diminta Pak Kapolda untuk tinjau penerangan pertama lampu tenaga surya ini," kata Kapolres kepada wartawan.

Ikut bergabung juga kapolsek dari Ulaweng dan Bengo, Babimkantimbas dan belasan perwira dan binatara dari Polres Bone.

Hingga tadi malam sekitar 15 pekerja membaur cengan ratusan warga Bengo dan Ulaweng.

Sumpang Labbu adalah ikon infrastuktur jalan peninggalan kolonialisme Belanda, sebelum Kemerdekaan 1945.

Sumpang Labbu adalah bahasa Bugis berarti Gerbang Panjang.

Gua sepanjang 8,4 m dan lebar jalan 5 meter, dengan tinggi 4,5 m, jadi penanda sekaligus ikon utama. 

Diatas gua ada bangunan peristirahatan dan beberapa pedagang jajanan dan asongan.

Warga Bone juga mengenal Sumpang Labbu dengan nama Batu GoroE.

"Kata kakek saya, Petta Sangka Pattiro, dinamai Batu GoroE, karena untuk membuat gua di jalan poros itu ada ratusan pria dari semua kampung di Bone, bekerja manggoro (melubangi) batu cadas itu sampai tembus pakai linggis sampai 2 bulan," ujar Nurlaeli Basir Matong (54), guru SMA kelahiran Watampone. (*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved