Opini
Bismillah Dosen Wali
Kejadian ini saya alami pada tahun 1992 saat awal masuk kuliah di ITB jurusan Teknik Fisika.
Jangan sampai apa yang ditandatangani adalah laporan dan kuitansi fiktif, SK yang salah dan lain sebagainya.
Jika kita tahu itu hal yang salah dan tetap ditandatangani maka bersiap-siaplah mempertanggungjawabkannya di dunia dan akhirat.
Jika di dunia bisa lolos pemeriksaan maka di akhirat tidak akan ada yang bisa lolos pada Pengadilan Sang Maha Adil.
Bagaimana caranya agar tidak bermasalah? Tentu saja periksa dengan teliti isi dokumen sebelum tanda tangan.
Agar lebih hati-hati lagi, bacalah bismillah dan hayati maknanya secara mendalam.
Bismillah yang artinya “dengan nama Allah” yang diucapkan saat bertanda tangan berarti kita menyertakan Allah dalam aktivitas tersebut.
Kita berharap semoga Allah meridhai. Ingat, Allah hanya ridha pada kebenaran dan kebaikan.
Berarti kita harus yakin terlebih dahulu bahwa apa yang ditandatangani suatu hal yang benar dan baik.
Saya jadi paham mengapa dosen wali saya baca bismillah dulu sebelum tanda tangan.
Sungguh beliau sangat hati-hati dan tidak ingin melanggar larangan Allah SWT.
Ibadah puasa yang kita lakukan selama satu bulan, melatih kita merasakan kehadiran Allah dalam segala aktivitas.
Kita tidak hanya yakin bahwa Allah itu ada tapi juga yakin bahwa Allah maha melihat segala aktivitas kita.
Jika keyakinan ini terpatri dengan kuat pada jiwa kita maka insya Allah kita memiliki kehati-hatian dalam berpikir, berkata dan bertindak, termasuk bertanda tangan. (*)
Makassar, 6 April 2024
Syamril
Direktur Sekolah Islam Athirah
Rektor Kalla Institute
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.