Pilpres 2024
Jadwal Terbaru Rencana Pertemuan Prabowo dan Megawati Sudah Ditentukan, Bocoran Petinggi PDIP
Sebelumnya, Prabowo dan Megawati dikabarkan bakal bertemu. Namun hingga kini, kabar tersebut belum kenyataan.
Sikap PDIP untuk oposisi di pemerintahan Prabowo - Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI, diragukan.
Arah politik PDIP hanya ditentukan oleh Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum.
Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro.
Menurut Agung, posisi PDIP setelah sengketa Pemilu 2024 sangat bergantung keputusan sang ketum Megawati.
"Selagi Ibu Mega belum bersikap, maka peluang PDIP berkoalisi atau beroposisi sama besarnya," kata Agung kepada Tribunnews.com, Kamis (28/3/2024).
Sehingga, dikatakan Agung, apapun pernyataan di luar Ibu Mega soal PDIP, menjadi relatif dan spekulatif.
Namun, Agung mengatakan PDIP sudah punya rekam jejak panjang sebagai oposisi dari pemerintahan yang berkuasa, dan itu terjadi ketika ada faktor tertentu.
"Secara historis, PDIP biasanya akan di luar setelah kalah Pilpres sebagaimana dua periode 2004-2014 di masa Presiden SBY," pungkas Agung.
Sebelumnya, Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani mengaku pihaknya tidak yakin PDI Perjuangan (PDIP) nantinya bakal menjadi oposisi dalam pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Mulanya, Muzani ditanya Golkar yang membuka peluang merevisi Undang-undang nomor 17 tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPRD, dan DPD (UU MD3).
Dia pun menanggapi apakah ada kekhawatiran jika kursi Ketua DPR RI dijabat legislator dari PDIP. Pasalnya, partai berlambang banteng tersebut berseberangan dan oposisi dengan Gerindra di Pilpres 2024.
Muzani pun bertanya kepada awak media apakah benar nantinya PDIP bakal beroposisi dengan Prabowo-Gibran.
"PDI oposisi? kata siapa?" tanya Muzani.
Lalu, Wakil Ketua MPR RI itu mengaku tidak yakin nantinya PDIP akan beroposisi. Karenanya, ia pun tidak masalah jika nantinya PDIP kembali menjabat kursi Ketua DPR RI,
"Kalau ternyata enggak (oposisi) bagaimana?" tukasnya.
Sementara itu, Politikus Senior PDIP, Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul pun tidak mau ambil pusing.
Bambang mengatakan dirinya bukanlah kapasitas sebagsi pengamat politik. Karena itu, dirinya tidak bisa memberikan komentar apapun terhadap pernyataan Gerindra.
"Saya ini bukan pengamat. Saya juga bukan seorang yang dari lembaga survei tapi saya adalah kader partai, saya ini prajurit partai. Jadi kalau kemudian disuruh mengkomentari pendapat orang itu namanya saya pengamat atau penganaslisa atau analis, bukan itu kok saya," ucap Bambang saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (28/3/2024).
Bambang mempersilakan jika Gerindra memiliki pendapat PDIP diragukan menjadi oposisi. Dia enggan berkomentar lebih lanjut.
"Bahwa orang lain punya pendapat tentang PDI Perjuangan ya suka-suka dia lah. Ya monggolah," ucapnya.
Hal yang pasti, kata Bambang, keputusan sikap PDIP beroposisi atau mengambil peran dalam pemerintahan kewenangan dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"PDI Perjuangan udah clear. Itu pasti keputusannya hasil keputusan congres, menyerahkan kepada Ketum," pungkasnya.
PPP buka pintu untuk Prabowo
Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Amir Uskara mengatakan, peluang untuk rekonsiliasi dengan calon presiden pemenang Pilpres 2024, Prabowo Subianto setelah Pemilu 2024 sangat dimungkinkan.
Amir mengatakan, segala kemungkinan bisa terjadi dalam dunia politik.
"Bisa terjadi, di politik itu semua kemungkinan bisa terjadi," kata Amir di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (28/3/2024).
Ia mengakui, di internal PPP juga sudah mulai muncul wacana untuk melakukan rekonsiliasi dengan Prabowo - Gibran seusai Pemilu 2024.
"Kalau kita di internal ada juga yang mengharapkan seperti itu (rekonsiliasi)," ujar Amir.
Namun, kata Amir, PPP memiliki mekanisme untuk menentukan apakah akan berkoalisi atau oposisi.
"Tetapi, sekali lagi harus meleati mekanisme internal PPP untuk menentukan apa kita koalisi atau oposisi," ucapnya.
Pada Pilpres 2024, PPP berkoalisi dengan PDI Perjuangan (PDIP), Perindo, dan Hanura. Mereka mengusung Ganjar Pranowo - Mahfud MD.
Sementara, hasil rekapitulasi KPU telah menetapkan pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka sebagai pemenang Pilpres 2024.
Hal ini berdasarkan hasil rekapitulasi perolehan suara pada 128 wilayah kerja panitia pemilihan luar negeri (PPLN) dan 38 provinsi yang dilakukan KPU sejak Rabu (28/2/2024) hingga Rabu (20/3/2024).
Prabowo - Gibran berhasil mengungguli kandidat lainnya dengan meraih 96.214.691 suara.
Kemudian pasangan nomor urut 1, Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar berada di urutan kedua dengan 40.971.906 suara.
Terakhir, pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo - Mahfud MD hanya mampu mengoleksi 27.040.878 suara.
Dari total 38 provinsi, Prabowo - Gibran berhasil menang di 36 provinsi. Anies - Muhaimin unggul di dua provinsi.
Sementara, Ganjar - Mahfud tak unggul di provinsi mana pun. (*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com
Mahfud MD: Saya Lebih Baik dari Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming |
![]() |
---|
Cak Imin Nilai Wacana Pembentukan Presidential Club Positif |
![]() |
---|
Alasan Surya Paloh Tinggalkan Anies Baswedan Usai Kalah di Pilpres, Kini Dukung Prabowo-Gibran |
![]() |
---|
PBB Takut Yusril Ihza Mahendra tak Jadi Menteri? NasDem-PKB Dukung Prabowo |
![]() |
---|
Prabowo-Gibran tidak Mundur Hingga Dilantik Jadi Presiden-Wapres |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.