Muh Aras Minta Maskapai Penerbangan Berikan Promo Jelang Arus Mudik Lebaran

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Anggota DPR RI Komisi V Muhammad Aras imbau maskapai penerbangan agar memperbanyak tiket promo jelang arus mudik.

Apalagi saat ini, bulan suci ramadhan sudah memasuki hari ke 21 sebelum pelaksanaan hari idul fitri.

Muh Aras mengatakan, pihaknya sudah meminta kepada Kementerian Perhubungan untuk mengingatkan seluruh maskapai untuk tidak memberikan kenaikan harga tiket yang terlalu tinggi.

"Paling tidak bahwa tiket-tiket promo itu di perbanyak dan tiket-tiket yang kelas (first class) itu dikurangi, kehingga kesempatan untuk mendapatkan tiket murah itu ada," katanya, Senin (1/4/2024).

Menurutnya, meskipun telah ditentukan ada batas maksimal dan batas minimal harga tiket, namun dengan jumlah peminat yang membeludak maka sistem biasanya menumpuk ke atas. 

Hal itu karena tiket yang di bawah harga atau promo lebih cepat habis.

"Makanya kita minta promo-promo ini ditambah. Mungkin biasanya kalau 50 persen promo, 50 persen yang kelas atas ya ini bisa 65-35," ujarnya.

"Maksud saya mungkin yang harga rendah bisa 65 persen, 35 persen menyesuaikan dengan kebutuhan dan yang biasanya dapat menengah atas," tambah dia.

Adapun kata legislator PPP, hari Selasa besok Komisi V DPR RI akan memanggil pihak-pihak terkait agar dapat memastikan proses mudik lancar.

Dirinya juga meminta agar seluruh lembaga seperti, Kementerian PU, Kemenhub, Korlantas, Basarnas dan BMKG bekerja maksimal dengan seluruh kekuatan SDM dan infrastruktur yang ada.

"Jadi mereka tidak ada liburnya, mereka harus aktif, apalagi juga cuaca sekarang ini kan sedikit agak ekstrim," ungkap.

Lanjut Aras, pihaknya akan terus memaksimalkan pengawasan arus mudik di Sulsel baik itu jalur transportasi darat, laut, maupun udara. 

Untuk jalur darat sendiri, Aras mengimbau kepada pihak pengatur lalu lintas untuk bekerja maksimal agar arus mudik dan arus baliknya nanti dapat terus kondusif.

"Sehingga ada beberapa daerah yang sangat rawan di Sulsel seperti di daerah Kappang dan Tompo Ladang yang setiap saat macet ini harus menjadi perhatian," jelasnya.

"Kalau potensi itu ada, tentu teman-teman dari kementerian dan kepolisian harus sigap untuk melaksanakan tugasnya," kata dia.(*)