Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Harga Beras

Harga Beras Mahal, Warga Bontoa Buru Kegiatan Pasar Murah di Maros

Azizah bersama warga lain terpaksa mencari tempat yang menjual beras dengan harga murah.

Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Hasriyani Latif
Shutterstock
Ilustrasi Beras - Warga Bontoa, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan mengeluhkan tingginya harga beras di pasaran. 

TRIBUNMAROS.COM, MAROS - Warga Bontoa, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan mengeluhkan tingginya harga beras di pasaran.

Azizah, mengatakan dirinya bersama warga lain terpaksa mencari tempat yang menjual beras dengan harga murah.

"Kita tunggu sekali itu kalau ada pasar murah, karena harga di pasar mahal,' ujarnya.

Ia menyebutkan harga beras lokal yang biasa dia beli di pasar mencapai Rp15 ribu per kilogram.

Sementara jika di pasar murah, hanya Rp53 ribu per lima kilogram, atau hanya Rp10.600 saja per kilogram.

Ia menyebutkan kebanyakan warga Bontoa memang mendapatkan bantuan beras dari pemerintah.

Tiap bulannya, per kepala rumah tangga mendapatkan 10 kilogram.

Meski demikian, Azizah mengaku jumlah tersebut tak mencukupi kebutuhan rumah tangga.

"Biasa harus tambah lagi 5-10 Kg per bulan," ujarnya.

Ia pun berharap pemerintah dapat segera menstabilkan harga beras.

Apalagi di bulan Ramadan ini, kebutuhan bahan pokok lainnya juga meningkat.

"Dan sebagaian juga harganya naik," tutupnya.

Baca juga: BREAKING NEWS: Harga Beras di Maros Tembus Rp17 Ribu per Kg, Warga Terpaksa Ngirit

Sebelumnya, harga beras di Pasar Tramo Maros masih tinggi pada pekan kedua Ramadan.

Pedagang beras di Pasar Tramo Maros, Muhammad Rasul mengatakan kenaikan harga sudah terjadi sejak November 2023.

Penyebabnya, kemarau panjang yang mengakibatkan masa tanam petani mundur beberapa bulan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved