Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pemilu 2024

Dulu Garang Hadapi Mahfud MD, Kemenag hingga Sebut Emil Sesat, Nasib Arteria Dahlan Berubah Drastis

Selain itu, Arteria Dahlan juga pernah ancam Mahfud MD, hina Kementerian Agama hingga menyebut ahli ekonomi Prof Emil Salim sesat.

Editor: Ansar
Kolase Tribun-timur.com
Politisi PDIP sekaligus anggota Komisi III DPR RI, Arteria Dahlan dan Mahfud MD. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Dulu Arteria Dahlan garang saat berhadapan dengan Mahfud MD hingga hina Kementerian Agama, kini sikapnya sudah beda.

Arteria Dahlan anggota DPR RI fraksi PDIP terancam gagal kembali menjadi anggota DPR RI.

Saat menjabat sebagai anggota DPR RI periode 2019-2014, Arteria Dahlan menuai deretan kontroversi.

Bahkan ia dengan beraninya protes Kepala Kejaksaan hanya karena tak menggunakan bahasa Indonesia.

Selain itu, Arteria Dahlan juga pernah ancam Mahfud MD, hina Kementerian Agama hingga menyebut ahli ekonomi Prof Emil Salim sesat.

Profil Arteria Dahlan Petahana DPR RI Terancam Gagal, Berani Serang Mahfud MD hingga Kemenag

Ingat Arteria Dahlan? Dulu Berani Ancam Mahfud MD hingga Hina Kemenag, Kini Terancam Gagal ke DPR RI

Kini petahana tersebut kembali maju pada Pileg DPR RI tahun ini.

Namun, Arteria Dahlan terancam gagal mempertahankan statusnya sebagai anggota DPR RI.

Pada Pileg kali ini, Arteria Dahlan mendapat suara terbanyak ketiga di antara sembilan caleg PDIP di dapil Jatim VI.

Arteria meraih 62.242 suara di daerah pemilihan (dapil) Jawa Timur VI yang meliputi kawasan Tulungagung, Blitar, Kediri, Kota Kediri, dan Kota Blitar

Jumlah tersebut berdasarkan hasil rapat pleno rekapitulasi suara nasional dalam negeri yang berlangsung di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Saat merespons perolehan suaranya dalam Pileg 2024 yang berpotensi membuatnya gagal merebut kursi DPR RI, Arteria Dahlan mengatakan menghormati apapun hasil akhir rekapitulasi dari KPU.

"Apa pun hasilnya kita terima dengan lapang dada dan jiwa besar, semoga nanti suksesor, penerus, bisa semakin meningkatkan kinerjanya untuk menjadi aspirator dan menyalurkan kepentingan-kepentingan rakyat," kata Arteria di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/3/2024).

Politikus PDIP itu menyebut dirinya menunggu hasil rekapitulasi dari KPU. 

"Kalau kita temukan adanya indikasi kecurangan, pelanggaran, kan sudah ada kanal-kanal hukumnya," kata Arteria.

Lebih lanjut, Arteria menyebut dalam sebuah kompetisi menang atau kalah merupakan hal biasa dan semua pihak harus menerimanya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved