Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Harga Jagung Anjlok

Petani Bone tak Bisa Beli Beras Gegara Harga Jagung Anjlok

Harga jagung anjlok di Kabupaten Bone. Akibatnya, para petani di Kecamatan Amali kesulitan membeli beras.

Penulis: Wahdaniar | Editor: Abdul Azis Alimuddin
DOK KEMENTAN
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman optimis panen raya mendatang dapat menghasilkan produksi yang cukup baik. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Harga jagung anjlok di Kabupaten Bone.

Akibatnya, para petani tidak bisa membeli beras.

Demikian dirasakan petani jagung asal Kecamatan Amali Bone, Edy.

Edy mengatakan harga jagung turun, akibatnya ia harus bekerja lebih ekstra untuk membeli beras.

“Harga jagung turun sekali, bagaimana caranya kami mau beli beras jika harga jagung turun,” kata Edy, Kamis (14/03/2024).

“Sumber pendapatan utama kami jagung, sementara harga jagung anjlok,” jelasnya menambahkan.

Ia mengaku kesulitan untuk membeli beras, karena sumber pendapatan utamanya dari hasil penjualan jagung.

Ia berharap Pemda Bone dapat memberikan solusi bagi para petani jagung mengenai anjloknya harga jagung di pasaran.

“Semoga ada solusinya, karena setiap panen raya itu pasti anjlok. Kasian kami yang hanya mengandalkan jagung sebagai sumber pendapatan,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Petani jagung di Kabupaten Bone mengeluhkan harga jual jagung di masa panen raya capai Rp2.800 per kilogram.

Petani mengaku rugi besar dengan penurunan harga tersebut sehingga mengakibatkan jagung yang sudah siap jual harus disimpan sampai harga jagung kembali normal.

“Turun sekali, sebelum masa panen raya itu saya jual Rp6.000/kg sekarang terjun bebas Rp2.800," ujar petani jagung asal Kecamatan Amali, Ahmad.

Petani jagung menyimpan hasil panen di rumah karena harga jagung anjlok.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved