Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Headline Tribun Timur

NasDem Kunci Kemenangan di Makassar

Hasil ini jauh lebih baik dibanding hasil pada Pileg 2019 lalu dimana Nasdem hanya mampu mengusung enam kadernya.

Editor: Sudirman
ist
Logo Nasdem Makassar. Nasdem memipin perolehan suara di Makassar. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Partai Nasional Demokrat (NasDem) berhasil keluar sebagai pemenang di Pemilu 2024 di Kota Makassar.

Partai besutan Surya Paloh ini mengumpulkan 94.762 suara.

Dengan jumlah suara ini, NasDem berhasil mendapatkan delapan kursi.

Hasil ini jauh lebih baik dibanding hasil pada Pileg 2019 lalu dimana Nasdem hanya mampu mengusung enam kadernya.

Hanya saja, target di Pileg kali ini meleset. Karena sebelumnya NasDem mengincar 10 kursi.

Dengan komposisi dua kursi di lima Daerah Pemilihan (Dapil) yang ada tersebar di 15 kecamatan di Kota Makassar.

“Sebenarnya target kami 10 kursi. Itu agar bisa mengusung sendiri calon wali kota. Tapi hanya dapat delapan,” ujar Ketua Bappilu Nasdem Makassar, Mario David.

Kepastian Nasdem mengamankan 8 kursi, setelah mengunci dua kursi di Dapil Makassar II. Masing-masing Muhammad Yulianto Badwi dan Ismail.

Kemenangan ini membuat Partai NasDem kembali mendapatkan kursi Ketua DPRD Makassar.

Tiga kader NasDem sebagai penyumbang suara terbanyak, berpeluang diusung menjadi Ketua DPRD Makassar menggantikan Rudianto Lallo.

Ketiga kader itu adalah, Supratman (8.786 suara), Jufri Pabe (8.317) dan juga Irwan Jafar (7.183).

Supratman dan Jufri Pabe sama-sama bertarung di Dapil IV Makassar. Supratman adalah caleg incumbent.

Sedangkan Jufri Pabe adalah mantan anggota DPRD Makassar dari NasDem periode 2014-2019 yang maju kembali di Pemilu 2024 ini.

Sementara Irwan Jafar juga adalah petahana DPRD Makassar yang bertarung di Dapil Makassar I.

Sementara itu, untuk partai Golkar, Gerindra dan PKS menjadi partai dengan perolehan kursi terbanyak kedua.

Sejatinya, Partai Golkar meraih suara terbanyak yakni 97.245 suara.

Meski demikian, partai ini tidak berhasil keluar sebagai pemenang karena kalah jumlah kursi dari NasDem yang mengumpulkan delapan kursi.

Partai Golkar yang meraih suara terbanyak di Dapil II Makassar (32.053 suara), hanya meraih dua kursi, sama dengan perolehan kursi Partai NasDem yang hanya meraih 22.826 suara.

Sementara di Dapil Makassar IV, Golkar meraih 17.228 suara namun hanya meraih 1 kursi.

Golkar kembali mendapatkan posisi Wakil Ketua I di kursi DPRD Makassar

Kemudian disusul Gerindra dengan suara sebanyak 76.199 suara sah.

Dimana Gerindra berhak mendapatkan posisi Wakil Ketua II untuk DPRD Makassar.

Terakhir ada PKS dengan total enam kursi dan total suara sebanyak 74.924.

Dengan perolehan suara terbanyak ke empat, PKS akan mendapatkan jatah Wakil Ketua III.

Tujuh Srikandi Terdepak

Dalam perkembangan terbaru, tujuh legistlator perempuan DPRD Makassar, dipastikan terdepak dari parlemen Makassar.

Kepastian mereka tak lagi duduk di DPRD Makassar setelah Komisi Pemiluhan Umum (KPU) Makassar melakukan rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan suara partai dan caleg, Jumat (8/3).

Berdasarkan hasil rekapitulasi tersebut, perolehan suara dari tujuh caleg perempuan tersebut, tak cukup untuk mendudukkan mereka ke DPRD Makassar.

Tujuh srikandi DPRD Makassar tersebut yakni, Apiaty K Amin Syam (Golkar) Nunung Dasniar (Gerindra), Andi Astiah (PKS), Kartini (Perindo), Muliati (PPP), Nurul Hidayat (Golkar), dan Gallmerya Kondodura (PDIP).

Kursi Golkar yang ditempati Apiaty K Amin Syam direbut oleh Ruslan Mahmud.

Apiaty hanya mengantongi 3.572 suara, sementara Ruslan Mahmud unggul dengan 5.485 suara.

Selanjutnya Nunung Dasniar juga berebut kursi dengan Caleg Gerindra nomor urut 3, Idris.

Nunung mendapatkan 1.393 suara sementara Idris 1.554 suara.

Lalu Andi Astiah, gagal mempertahankan kursi PKS di Dapil Makassar II.

Andi Astiah kandas dengan perolehan 2.482 suara.

Suara partainya pun tak cukup untuk mengunci satu kursi di Dapil ini.

Begitu juga dengan Perindo, kehilangan satu kursi di tangan Kartini.

Perolehan suara Perindo sangat rendah, hanya 2.561 suara.

Srikandi lainnya, Muliati (PPP) digagalkan oleh caleg nomor nurut 1 Irwan Hasan.

Kemudian Nurul Hidayat juga terdepak karena kalah suara dengan Arifin Majid.

Nurul hanya mendapatkan 2.701 di Dapil V, Mamajang, Mariso, dan Tamalate.

Terakhir, Gallmerya Kondodura Srikandi petahana dari PDIP yang dikalahkan oleh pendatang baru Udin Shaputra Malik.

Pada Pemilu 2019 lalu, sebanyak 13 legislator perempuan berhasi duduk di DPRD Makassar.

Dua diantaranya naik kelas ke DPRD Sulsel, Yeni Rahman (PKS) dan Fatma Wahyudin (Demokrat).

Empat lebihnya masih bertahan dan lanjut periode 2024-2029.

Mereka ialah Andi Suhada Sappaile (PSIP), Budi Hastuti (Gerindra), Rezki (Demokrat) dan Irmawati Sila (Hanura).

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved