Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Munas Golkar 2024

Jokowi Bisa Jadi Ketua Umum Golkar? Pengamat Sebut AD/ART Partai Beringin Terancam Diacak-acak

Ujang menjelaskan ada syarat yang tak bisa dipenuhi Jokowi jika ingin maju dalam perebutan posisi Golkar 1.

Editor: Ansar
Kolase Tribun-timur.com
Partai Golkar dan Jokowi. Jokowi dikabarkan akan ambil alih Golkar dari tangan Airlangga Hartarto. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Jokowi dikabarkan akan ambil alih Golkar dari tangan Airlangga Hartarto.

Jika Jokowi benar-benar maju di Munas Golkar, maka diprediksi akan kesulitan.

Sulit jika Jokowi maju menjadi kandidat Ketua Umum Partai Golkar.

Hal itu disampaikan Analis politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin.

Ujang menjelaskan ada syarat yang tak bisa dipenuhi Jokowi jika ingin maju dalam perebutan posisi Golkar 1.

Syarat itu yakni menjadi anggota Partai Golkar sekurang-kurangnya lima tahun dan tidak pernah menjadi anggota partai politik lain.

Hal itu berdasarkan Pasal 18 Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Golkar.

"Karena kalau menjadi ketua umum Golkar itu syaratnya harus jadi pengurus minimal lima tahun, dalam aturan AD/ART seperti itu," kata Ujang saat dihubungi Tribunnews.com, Senin (11/3/2024).

Dengan kondisi demikian, Ujang menduga jika dipaksakan maju ketua umum, Jokowi berpotensi mengacak-acak AD/ART Golkar.

Hal itu untuk memuluskan jalan menjadi pimpinan partai politik berlambang pohon beringin tersebut.

"Jokowi juga jangan seenaknya misalkan nanti dirubah aturannya sehingga nanti menjadi ketua umum Golkar dan itu merusak Golkar, dan merusak demokrasi, merusak akal sehat juga," tandas dia.

4 Nama Muncul Masuk Bursa Calon Ketua Umum Partai Golkar

Presiden Jokowi berpeluang menggantikan Airlangga Hartarto memimpin Partai Golkar.

Munas Golkar rencananya akan digelar Desember 2024.

Jokowi disebut-sebut telah bergabung ke Partai Golkar.

Selain Jokowi, ada empat nama lainnya yang digadang-gadang maju di Munas Golkar.

Mereka Airlangga Hartarto, Bambang Soesatyo (Bamsoet), Bahlil Lahadalia dan Agus Gumiwang Kartasasmita (AGK).

Bambang Soesatyo mengaku siap menghadapi Airlangga Hartarto di Munas Golkar.

"Setidaknya santer empat suara yang muncul di permukaan yang akan bertarung di forum Munas tahun ini," ujar Bambang Soesatyo, Jumat (8/3/2024).

Bamsoet mengaku saat ini partainya masih fokus mengawal hasil pemilu.

Dia ingin presiden terpilih dan dilantik dengan baik dan kondusif.

"Ya kita banyak berdoa agar hasil pemilu ini sesuai dengan harapan kita semua, presiden dilantik dengan baik, suasana politik kondusif, nah baru kita bicara tentang Munas," katanya.

Sementara saat diminta tanggapannya jika jokowi maju mencalonkan diri di Partai Golkar.

Bamsoet meminta hal tersebut sebaiknya ditanyakan langsung kepada Jokowi.

"Kalau Golkar sih terbuka. Sebagaimana posisi ketua umum kami, maka kita sebagai partai terbuka menerima siapa saja," ujar Bamsoet.

Sebelumnya mantan sekretaris jenderal Partai Golkar, Idrus Marham

Partai Golkar mengatakan Golkar memiliki mekanisme pemilihan ketua umum yang dilakukan lewat forum Munas.

Ia menjelaskan, syarat untuk maju sebagai calon ketua umum Partai Golkar tertuang dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) partai.

Namun, Munas dapat menjadi forum untuk mengubah AD/ART tersebut.

"Ini semua bisa dibicarakan, pengambil keputusan tertinggi ada di Munas. Jangankan itu, masalah ketua umum, jangankan itu, AD/ART saja bisa diubah," ujar Idrus di kediamannya kawasan Menteng, Jakarta, Kamis (29/2).

Hal tersebut dikatakan Idris menjawab isu yang menyebut Presiden Jokowi ingin menjadi ketua umum partai berlambang pohon beringin itu.

"Artinya tertinggi, betul itu (Munas), bagaimana Golkar ke depan, nasibnya ada di Munas sebagai lembaga tertinggi tertentu," sambungnya.

Diketahui, saat ini status Jokowi di PDI Perjuangan memang tidak jelas.

Ketua DPP PDIP Puan Maharani pada November 2023 lalu sempat menyatakan bahwa Jokowi masih berstatus sebagai kader PDIP.

Menurutnya, belum ada keputusan lain dari partai.

"Pak Jokowi merupakan Presiden dari PDIP yang kemarin kami usung dan kami dukung. Jadi posisi sampai hari ini masih seperti itu," kata Puan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (20/11/2023).

Di sisi lain Jokowi sendiri kemarin sempat bergurau menanggapi isu dirinya akan masuk dan menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Gurauan Jokowi itu disampaikan oleh Ketua Umum DPP Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI), Dito Ariotedjo, saat mendampingi Kepala Negara melakukan kunjungan di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah (Jateng), pada Jumat (8/4).

Dito mengungkapkan hal itu terjadi saat Jokowi makan siang di Omah Ingkung, Kecamatan Karanganyar, setelah salat jumat.

"Tadi makan siang Bapak Jokowi sempat bergurau masalah itu (masuk Golkar)," kata Dito.

Menurut Dito, Jokowi balik bertanya siapa yang membuat isu tersebut.

"Tadi, Pak Jokowi malah bertanya kepada saya, itu siapa yang isu, kok bisa seperti itu ya, itu gurauan ya," kata Dito, sambil tertawa.

Secara pribadi Dito mengaku senang jika Jokowi benar akan berlabuh ke partai berlogo pohon beringin itu.

"Prinsipnya senang, apabila Pak Jokowi ingin masuk Golkar," kata dia.

Dito mengatakan saat ini Jokowi sedang merangkul partai-partai yang membantunya selama memimpin Indonesia.

Dito menyebut, isu-isu yang menerpa Presiden Jokowi merupakan dinamika politik saat ini.

"Ya namanya ini selesai pemilu banyak sekali isu-isu politik dan khususnya partai yang diangkat untuk ya, mencari dinamika," kata dia.

"Insya Allah, alhamdulillah saat ini Partai Golkar dalam situasi yang kondusif dan ini baru saja menyelesaikan proses pemilu yang baru menyelesaikan pemilu," ujar dia.

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved