Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Unhas Bakal Diadopsi 5 Model KKN, Ada Kolaborasi Institusi hingga Skema Internasional

Acara ini merupakan inisiatif Sub-Direktorat Pendidikan Berbasis Pengabdian Masyarakat di bawah kepemimpinan Dr Ir Syarifuddin Mabe Parenreng.

Penulis: Rudi Salam | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM
Foto bersama usai Focus Group Discussion (FGD) Unhas di Unhas Hotel & Convention Center, Makassar, Minggu (10/3/2024). FGD ini membahas mengembangkan program KKN yang inovatif dan transformatif. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Universitas Hasanuddin (Unhas) berkomitmen dalam mengembangkan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang inovatif dan transformatif.

Komitmen itu salah satunya ditunjukkan lewat Focus Group Discussion (FGD) di Unhas Hotel & Convention Center, Makassar, Minggu (10/3/2024).

Acara ini merupakan inisiatif Sub-Direktorat Pendidikan Berbasis Pengabdian Masyarakat di bawah kepemimpinan Dr Ir Syarifuddin Mabe Parenreng.

FGD ini didukung langsung Direktur Bidang Transformasi Pendidikan dan Inovasi Pembelajaran, Sahriyanti Saad.

Pembukaan acara secara resmi dilakukan Wakil Rektor 1 Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof drg Muhammad Ruslin.

Kegiatan FGD ini diarahkan untuk menyusun blueprint program KKN Unhas untuk periode 2024-2029, dengan visi menciptakan KKN yang lebih dinamis, fleksibel, dan mampu berkontribusi secara signifikan terhadap tri darma perguruan tinggi. 

Prof Muhammad Ruslin menekankan harapannya agar program KKN dapat menjadi catalisator bagi pencapaian Unhas sebagai World Class University (WCU).

"KKN ke depan harus dapat menjadi pemicu untuk penelitian dan pendidikan yang lebih inovatif, serta memberikan dampak positif bagi masyarakat," kata Prof Ruslin, dalam keterangan tertulis.

Sementara itu, Dr Syarifuddin Mabe Parenreng mengungkapkan rencana pengembangan lima model KKN yang akan diadopsi Unhas.

Yakni pengabdian masyarakat, inovasi daerah, kolaborasi institusi, pencapaian prestasi, dan skema internasional. 

Diskusi mendalam juga dilakukan dalam FGD, yakni terkait dengan strategi kolaborasi dengan pemerintah daerah, lembaga, dan sektor swasta untuk mendukung implementasi program KKN.

Syarifuddin menuturkan, salah satu inovasi penting yang dibahas dalam FGD adalah integrasi Sistem Informasi Mahasiswa (SIM) KKN

SIM KKN dirancang sebagai platform digital yang memudahkan proses seleksi, pendaftaran, pelaporan, dan monitoring aktivitas KKN secara online.

"Dengan SIM KKN, kami bertujuan untuk memastikan proses administratif KKN menjadi lebih efisien dan transparan. Ini akan memungkinkan mahasiswa untuk lebih mudah mendaftar, memilih lokasi, dan mengikuti seluruh proses KKN," tutur Syarif.

Sistem ini, kata dia, diharapkan tidak hanya meningkatkan kualitas pelaksanaan KKN, tetapi juga memfasilitasi pengumpulan data dan feedback dari peserta KKN untuk perbaikan program di masa depan.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved