Opini
Memuliakan Perempuan
Dimana dalam budaya patriarki, perempuan dianggap sebagai makhluk kelas dua (the second class).
Hal ini misalnya terungkap dalam QS An-Nisa/4: 36, QS. al-An’am/6:151 dan QS. al-Ahqaf/46: 15.
Belajar dari Umar Ra.
Penghayatan kepada teks-teks keagamaan tentang pentingnnya memuliakan perempuan itu juga dipraktekkan oleh para sahabat Nabi dalam kehidupannya.
Salah satu kisah yang sangat menarik adalah apa yang datang dari Umar Ra.
Dikisahkan bahwa pernah suatu ketika ada seorang sahabat ingin mengadu kepada Umar tentang perlakuan istrinya yang suka marah-marah.
Namun sahabat tersebut mengurungkan niatnya karena apa yang yang dialami olehnya itupun juga dialami oleh Umar Ra.
Hingga singkat cerita sahabat tersebut bertanya ketika Umar menemuinya langsung dan berkata apa yang membuatmu diam wahai Umar ketika istrimu marah kepadamu.
Dengan tenang Umar kemudian memberikan jawaban bahwa aku menahan diri untuk tidak mengeluarkan sepatah kata karena istriku punya tanggung jawab besar untukku, dialah yang membantuku.
Dia memasak makanan untukku, menyusui dan merawat anak-anakku, mencuci bajuku, padahal itu tidak wajib baginya, itu merupakan kewajibanku.
Betapa indah jawaban yang keluar dari lisan Umar yang mencerminkan betapa beliau menghormati dan memuliakan
perempuan yang dalam sejarahnya Umar dikenal sebagai pribadi yang kuat dan tegas.
Olehnya itu, sudah menjadi kewajiban kita menghormati dan memuliakan perempuan sebab mereka adalah calon ibu dari anak-anak kita.
Darinyalah awal kehidupan dan peradaban dimulai.
Maka tidak sepantasnyalah mereka-mereka yang akan melahirkan peradaban itu dilecehkan.
Bukankah majunya dan rusaknya suatu negara itu tergantung bagaimana sikap dan perlakuan kita kepada perempuan. Wallahu A’lam Bissawab.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/Fahriady-Zein-Anggota-SANAD-Tafsir-Hadis-Khusus-Makassar.jpg)