Kemenag-Unilever Sasar Pesantren Madani UINAM Jadi Duta Santri

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Seribu santri di Pondok Pesantren Madani UIN Alauddin Makassar mengikuti program Pesantren Sehat Lifebuoy, Kabupaten Gowa, Senin (4/3/2024). 

Program ini inisiasi Kementerian Agama Republik Indonesia bekerja sama dengan Unilever Indonesia melalui brand Lifebuoy. 

Program ini bertujuan meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di lingkungan pondok pesantren.

Katim Pendidikan Diniyyah dan Pondok Pesantren Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Sulawesi Selatan yanh diwakili oleh Burhannudin mengatakan, para dibekali pelatihan dan edukasi terkait kesehatan. 

Manurutnya, kegiatan ini sesuai dengan ajaran Islam, serta sejalan dengan program pemerintah Kementerian Agama dan pesantren. 

"Dengan edukasi ini anak-anak santri bisa belajar, mempunyai perilaku hidup sehat dan bersih," ucapnya. 

Pimpinan PP Madani Alauddin UIN Makassar, KH Syamsuri mengapresiasi  program ini. 

Kayanya, Islam mengajarkan tentang kebersihan, banyak hadits-haditsnya, dan Unilever dengan produk-produknya sangat membantu menerjemahkan ajaran kebersihan dan kesehatan ini.

Program ini juga sejalan dengan visi dan misi pesantren dimana para santri diajarkan terkait kebiasaan berperilaku bersih dan sehat. 

"Semoga program ini akan berjalan terus ke depannya, tidak hanya dengan pesantren, tapi menjangkau masyarakat yang lebih luas lagi,” ujarnya.

Salah satu langkah utama dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang penting untuk diimplementasikan di pesantren adalah gerakan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS).

CTPS dilakukan di 5 momen penting, yakni saat sebelum makan, setelah dari toilet, setelah bermain, setelah batuk atau bersin, dan setelah bepergian. 

Jika dibiasakan, CTPS di 5 momen penting akan mampu melindungi para santri dan santri putri dari berbagai penyebaran penyakit.   

Sementara itu, Head of Skin Cleansing Unilever Indonesia, Erfan Hidayat menjelaskan peran Lifebuoy untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan di area Pesantren. 

Salah satunya adalah dengan mencetak Duta Santri sebagai peer educator dari program peer-to-peer learning.