Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pesantren Madani

Kemenag-Unilever Sasar Pesantren Madani UINAM Jadi Duta Santri

Seribu santri di Pondok Pesantren Madani UIN Alauddin Makassar mengikuti program Pesantren Sehat Lifebuoy, Gowa Senin (4/3/2024). 

Penulis: Siti Aminah | Editor: Muh Hasim Arfah
Dok pesantren madani
Seribu santri di Pondok Pesantren Madani UIN Alauddin Makassar mengikuti program Pesantren Sehat Lifebuoy, Gowa Senin (4/3/2024). 

“Sejak tahun 2019 program Pesantren Sehat Lifebuoy telah menjangkau lebih dari 2.000 pesantren dan memberikan manfaat bagi lebih dari 900.000 santri dan santri putri di Indonesia," jelasnya.

Tahun ini program Pesantren Sehat Lifebuoy hadir di Kabupaten Gowa,  dengan tujuan memberikan dampak yang lebih luas.

Sejumlah rangkaian dilaksanakan mulai kegiatan mulai dari peer-to-peer learning, training for trainers (kepada santri dan santri putri, ustadz, dan ustadzah), edukasi CTPS dengan baik dan benar, hingga pemeriksaan kesehatan.

"Kami berharap dengan kolaborasi yang dilakukan di Pesantren di berbagai kota di Indonesia kami dapat menjangkau penambahan 1 juta santri dan santri putri di lebih dari 1.500 pesantren,” papar Erfan.

Interaksi intens antar masyarakat pesantren menjadikan pesantren unit pendidikan yang berpotensi efektif dalam membiasakan CTPS di 5 momen penting melalui metode peer-to-peer learning, dimana mereka saling mencontohkan dan meniru berbagai perilaku positif. 

Program Pesantren Lifebuoy dibagi menjadi dua tahap, yakni Pemilihan Duta Santri oleh pihak Pesantren sebagai peer educator yang akan mendapatkan pelatihan tentang PHBS, terutama CTPS, oleh dokter dari PDUI. 

Hal ini menjadi penting karena salah satu faktor kesuksesan peer-to-peer learning adalah kompetensi dan kapabilitas dari peer educator. 

Melalui pelatihan ini, Duta Santri akan memahami pentingnya CTPS dan bagaimana cara melakukan CTPS dengan baik dan benar.

Tahap berikutnya, Duta Santri akan kembali ke pesantren untuk dapat memulai melakukan Gerakan 21 Hari Pembiasaan CTPS bersama santri/santri putri lainnya. 

Hal ini dilakukan karena menurut teori peer-to-peer learning, edukasi melalui peer educator yang kompeten terbukti lebih efektif dibandingkan dengan edukasi guru-siswa pada umumnya.

Selain peer-to-peer learning, Lifebuoy memberikan bantuan terhadap pesantren berupa dana pendidikan, alat penunjang pendidikan, dan pemeriksaan kesehatan tanpa biaya.

"Dengan dilaksanakannya program Pesantren Sehat Lifebuoy di Makassar, kami berharap dapat melahirkan agen-agen perubahan yang mampu menciptakan lingkungan pesantren maupun masyarakat yang lebih sehat," tutupnya. (*)  
 
 

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved