Nasib Jenderal Dudung Saat Pensiun Sebagai KSAD Curi Perhatian, Rela Jualan Bakso untuk Biaya Hidup
Ternyata uang Rp 4 juta belum cukup membuat mantan KSAD TNI ini mau bersantai menikmati masa tuanya.
Ia masuk ke Fakultas Ekonomi UnKris Jakarta tahun 2010-2013 dan langsung melanjutkan S2-nya di Fakultas ekonomi STIE Makassar tahun 2013.
Tak hanya itu, mantan Pangkostrad itu kembali menempuh pendidikan S3 di Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti lulus tahun 2022.
Profil Jenderal Dudung Abdurachman
Jenderal Dudung Abdurachman lahir pada 19 November 1965 di Bandung, Jawa Barat.
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman usai Launching E-Stuntad dan E-Posyandu di Mabesad Jakarta pada Selasa (5/9/2023). (Tribunnews.com/Gita Irawan)
Pria lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1988 ini merupakan putra dari Nasuha dan Nasyati yang memiliki pekerjaan PNS di lingkungan Bekangdam III/Siliwangi.
Dudung memiliki tujuh bersaudara dan kehidupan masa kecilnya berada di Bandung.
Mantan KSAD ini memulai pendidikannya di SDN Patrakomala, Bandung di tahun 1972-1979.
Kemudian, Dudung melanjutkan sekolahnya di SMP Kartika XIX-1 Bandung hingga tahun 1982, dan masuk ke SMAN 9 Bandung tahun 1985.
Setelah lulusa SMA, jenderal bintang empat ini memilih untuk mendaftar Akmil dan dinyatakan lolos.
Dudung pun mengikuti pendidikan Akmil hingga dinyatakan menjadi lulusan tahun 1988-B yang berasal dari kecabangan infanteri.
Dengan pangkat pertamanya Letnan Dua (Letda), Dudung pun menduduki jabatan strategis seperti menjadi Komandan Pleton (danton).
Karirnya pun terus meningkat hingga akhirnya Dudung melanjutkan pendidikan ke Sarjana (S1) di tahun 2010, saat itu pangkatnya Kolonel.
Ia masuk ke Fakultas Ekonomi UnKris Jakarta tahun 2010-2013 dan langsung melanjutkan S2-nya di Fakultas ekonomi STIE Makassar tahun 2013.
Tak hanya itu, mantan Pangkostrad itu kembali menempuh pendidikan S3 di Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti lulus tahun 2022.
Riwayat Karir TNI Jenderal Dudung Abdurachman
Letnan Dua-Letnan Satu
- Danton III Kompi B Yonif 744/Satya Yudha Bakti (1989–1992)
- Danton II Kompi B Yonif 744/Satya Yudha Bakti (1992–1993)
- Danton I Kompi B Yonif 744/Satya Yudha Bakti (1993–1994)
- Kasi 2 Yonif 741/Satya Bhakti Wirottama (1994–1995)
Kapten
- Dankipan A Yonif 741/Satya Bhakti Wirottama (1995)
- Dan Kelas Satdik Sarcab PK Pusdikif Pussenif (1995–1998)
Mayor
- Wadanyonif 410/Alugoro (1998–1999)
- Wadanyonif 401/Banteng Raider (1999–2000)
- Kasdim 0733/BS Semarang (2000–2002)
- Pabandyaops Kodam II/Sriwijaya (2002)
Letnan Kolonel
- Danyonif 143/Tri Wira Eka Jaya (2002–2004)
- Dandim 0406/Musi Rawas (2004–2006)
- Dandim 0418/Palembang (2006–2008)
- Pabandya 2/Lurjahril Mabesad (2008–2009)
- Pabandya 3/Diaga Mabesad (2009–2010)
Kolonel
- Aspers Kasdam VII/Wirabuana (2010–2011)
- Danrindam II/Sriwijaya (2011–2012)
- Paban I/Ren Spersad (2012–2013)
- Paban I/Ren Spers TNI (2013–2014)
- Pamen Denma Mabes TNI (2014–2015)
- Dandenma Mabes TNI (2015)
Brigadir Jenderal
- Wagub Akmil (2015–2016)
- Staf Khusus Kasad (2016–2017)[a]
- Waaster Kasad[6] (2017–2018)
Mayor Jenderal
- Gubernur Akmil (2018–2020)
- Pangdam Jayakarta[7] (2020–2021)
Letnan Jenderal
- Pangkostrad (2021)
Jenderal
- KSAD (2021–2023)
- Pati Mabes TNI (2023, dalam rangka pensiun). (*)
Sosok Letda Inf Akbar Abdurachman Calon Jenderal TNI Penerus Dudung Eks KSAD |
![]() |
---|
Profil Akbar Putra Jenderal Dudung, Dulu Disebut Tak Lulus Akmil Gegara Tinggi Badan, Kini Perwira |
![]() |
---|
POV Jenderal Dudung Abdurachman: Haji 2025 Berjalan Lancar, Jemaah Mudah Diatur |
![]() |
---|
Rekam Jejak Tyasno Sudarto KSAD Era Gusdur, Berusaha Keras Lengserkan Gibran dari Jabatan Wapres |
![]() |
---|
Jenderal Purnawirawan TNI Dudung Tolak Masuk Bursa Calon Ketua Umum PPP, Bagaimana Amran Sulaiman? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.