Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Cek Fakta

Cek Fakta : Akhirnya Prabowo Mengakui Kecurangan Pilpres 2024

Beredar klaim bahwa calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, mengakui adanya kecurangan dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Editor: Alfian
KOMPAS.COM/ FABIAN JANUARIUS KUWADO
Jokowi dan Prabowo bertemu di Kertanegara 4, Jakarta, Jumat (17/10/2014).(KOMPAS.COM/ FABIAN JANUARIUS KUWADO) 

Karena itu dengan sangat sedih dan sangat menyesal kami mengatakan bahwa Pemilu ini sesungguhnya gagal.

Bahwa Pemilu ini tidak sah. Bahwa Pemilu presiden ini adalah melanggar kaidah-kaidah demokrasi.

Bahwa apabila kita merestui keputusan ini berarti kita merestui sebuah kecurangan, kita merestui sebuah kebohongan, kita merestui sebuah ketidakbenaran.

Hasil Cek Fakta

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, video yang menampilkan Prabowo membahas kecurangan dalam pemilu identik dengan video yang diunggah di kanal YouTube Prabowo Subianto, @djojohadikusumo, ini.

Video aslinya memiliki durasi 23 menit dan berjudul "Pesan Video Prabowo Subianto." Klip di mana Prabowo membicarakan kecurangan dalam pilpres terdapat pada rentang waktu menit ke 6:20 sampai 8:00.

Video tersebut diunggah pada 25 Juli 2014. Saat itu, Prabowo mencalonkan diri dalam Pilpres 2014. Dengan demikian, pernyataan Prabowo tentang kecurangan dalam pemilu tidak terkait dengan Pilpres 2024.

Berdasarkan hasil rekapitulasi perolehan suara Pilpres 2014, Prabowo yang berpasangan dengan Hatta Rajasa kalah dari pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (JK).

Pasangan Prabowo-Hatta memperoleh 62.576.444 suara (46,85 persen), sementara Jokowi-JK mendapatkan 70.997.85 suara (53,15 persen).

Sebelum video tersebut diunggah, narasi tentang kecurangan dalam pemilu kerap disampaikan oleh kubu Prabowo-Hatta.

Setelah pertemuan dengan elite partai koalisi pendukung di Hotel Four Seasons Jakarta pada Kamis (20/7/2014), Prabowo meminta agar proses rekapitulasi tidak dilanjutkan.

Dalam rapat tertutup tersebut, di mana tim hukum memberikan pemaparan, Prabowo dan petinggi partai sepakat bahwa mereka telah menemukan banyak kecurangan.

Oleh karena itu, Prabowo menilai bahwa jika proses rekapitulasi tetap dilanjutkan, KPU bisa ditindak secara pidana.

Kesimpulan

Video Prabowo menyatakan soal kecurangan pada Pilpres 2014 disebarkan dengan konteks keliru. Video itu diunggah pada 25 Juli 2014.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved