Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Peta Titik Rawan Macet Mudik Lebaran di Jalur Utara dan Selatan Sulsel

Dinas Perhubungan Sulsel telah mengidentifikasi beberapa titik rawan macet di jalur utara dan selatan.

Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Sukmawati Ibrahim
FAQIH/TRIBUN TIMUR
PETA MACET - Kepala Dinas Perhubungan Sulsel Andi Erwin Terwo saat dipotret di Kantor Gubernur Sulsel pada Jumat (15/3/2025). Dishub Sulsel sudah mengidentifikasi titik rawan macet di Mudik Lebaran. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Persiapan pengamanan mudik Lebaran terus dilakukan Dinas Perhubungan (Dishub) Sulsel, terutama untuk mengantisipasi kemacetan di ruas jalan lintas daerah.

Kepala Dishub Sulsel, Andi Erwin Terwo, menyebut titik rawan macet umumnya terjadi di kawasan Mamminasata. 

Pasalnya, tingkat pemudik tertinggi berangkat dari Makassar dan melintasi daerah-daerah di Mamminasata.

Titik rawan macet pertama ada di sepanjang Jalan Perintis Kemerdekaan hingga simpang lima Bandara Sultan Hasanuddin. 

Ruas jalan tersebut merupakan jalur utama keluar Kota Makassar menuju daerah lain, dan akan mempertemukan kendaraan pribadi dengan transportasi umum, seperti bus.

"Titik rawan macet itu di Jalan Perintis Kemerdekaan karena sudah bercampur transportasi umum. Itu puncak kemacetan," kata Andi Erwin Terwo, pada Sabtu (15/3/2025).

Selanjutnya, pemudik akan terus melaju menuju Kabupaten Maros.

Di pusat kota Kabupaten Maros juga terdapat titik rawan kemacetan, karena kendaraan pemudik akan terurai ke dua jalur. 

Pemudik menuju utara Sulsel akan melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Pangkep, sementara pemudik yang menuju timur akan mengambil jalur menuju Kabupaten Bone dan Sinjai.

"Kedua titik rawan macet di Kabupaten Maros, yakni di lampu merah, yang merupakan pertemuan arus menuju Parepare dan Bone," jelas Andi Erwin Terwo.

Di jalur selatan, tingkat kemacetan cenderung lebih rendah. Namun, ada juga titik rawan kemacetan di poros utama Kabupaten Gowa - Takalar. 

Titik rawan berikutnya berada di jalur wisata, menuju tempat wisata.

"Jalur rawan macet berikutnya ada di jalur wisata, dari Tun Abdul Razak ke Malino," sambungnya.

Erwin Terwo terus menjalin komunikasi dengan Dishub Kabupaten/kota serta pihak kepolisian untuk berkolaborasi dalam mengamankan situasi dan mengendalikan kemacetan.

Andi Erwin Terwo memperkirakan puncak arus mudik akan berlangsung mulai 28 hingga 31 Maret 2025, sementara puncak arus balik mudik diperkirakan terjadi pada 6 hingga 7 April 2025. 

Pada momen tersebut, pengawasan harus dilakukan secara ketat untuk menjamin kenyamanan berkendara masyarakat. (*)

Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, Faqih

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved