Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Wawan: di Keera Wajo Ada Ribuan Orang Menderita

Berakhirnya masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati Wajo itu menyimpan duka bagi ribuan masyarakat Kabupaten Wajo.

Penulis: M. Jabal Qubais | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM
Sejumlah Masyarakat saat mengunjungi lahan di Desa Ciromanie, Kecamatan Keera, Kabupaten Wajo beberapa waktu lalu 

TRIBUNWAJO.COM, SENGKANG - Masa Jabatan Bupati Wajo, Amran Mahmud dan wakilnya, Amran (Duo Amran) berakhir, Kamis (15/2/2024).

Berakhirnya masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati Wajo itu menyimpan duka bagi ribuan masyarakat Kabupaten Wajo.

Tak terkecuali, 4.000 Masyarakat Kecamatan Keera yang terdampak pemanfaatan lahan PTPN XIV Keera.

Warga Kecamatan Keera, Wawan mengaku, tagline Pammase (Pemerintah Amanah Menuju Wajo Sejahtera) yang sering di gambar gemborkan Amran Mahmud dinilai tidak sesuai dengan fakta dilapangan

Sebab sampai jabatan Duo Amran berakhir ia dinilai gagal dalam menyelesaikan permasalahan pemanfaatan lahan 1934 ha yang ada di Kecamatan Keera

"Sepuluh tahun lalu kami dijanji kiri kanan untuk mengolah lahan yang dimandatkan PTPN XIV Keera, tapi sekarang hanya tinggal kenangan bahkan tak ada sama sekali solusi yang diberikan," ujarnya kepada Tribun-Timur.com.

Bahkan, kata dia masyarakat Keera yang terdampak saat ini telah minim kepercayaan terhadap pemimpinnya itu.

"Kami tidak tahu apakah pak Bupati masih menganggap kami warganya. Di Keera ada ribuan orang menderita," ungkapnya.

Wawan menjelaskan Pemkab Wajo kebingungan untuk mencari solusi agar 4.000 warga Kecamatan mendapatkan haknya yang telah diberikan PTPN XIV Keera.

Alasan ketidak tahuan terkait titik kordinat lahan dan persoalan regulasi hanya alasan pemerintah untuk menutupi fakta yang terjadi kalau lahan yang ada di Dusun Cenranae dan Dusun Bontomare, Desa Ciromanie telah banyak diperjual belikan.

"Pemerintah tidak akan berani menjalankan isi surat kesepakatan bersama tersebut, sebab jika itu dilaksanakan maka akan ketahuan siapa yang membeli siapa yang menjual lahan dan itu yang mau ditutupi pemerintah," jelasnya.

Sejauh ini Masyarakat Keera hanya ingin memanfaatkan lahan yang diberikan PTPN XIV Keera untuk bercocok tanam agar bisa mencukupi sandang dan pangan keluarga.

"Yang perlu pemerintah ketahui, masyarakat hanya ingin memanfaatkan lahan itu untuk berkebun. Adapun soal pelepasannya kami akan patuh terhadap aturan," tandasnya.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved