Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Anggota KPPS Meninggal

Apa Itu Hipertiroid? Penyakit Diderita Azis Anggota KPPS Ponrang Selatan Luwu Sebelum Meninggal

Ketua KPU Luwu, Abdullah Sappe Ampin Maja mengaku, penyebab kematian anggota KPPS Ponrang Selatan karena mengidap penyakit Hipertiroid

kolase Tribun Timur
Kolase foto mediang Azis Dzulfiansyah. Ia merupakan anggota KPPS Desa Jenne Maeja, Kecamatan Ponrang Selatan, Luwu. 

TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Anggota KPPS Desa Jenne Maeja, Kecamatan Ponrang Selatan, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan Azis Dzulfiansyah meninggal dua hari pasca pencoblosan. 

Pemilu 2024 berlangsung Rabu (14/2/2024). 

Azis merupakan KPPS 01 Desa Jenna Maeja, Kecamatan Ponrang Selatan.

Ketua KPU Luwu, Abdullah Sappe Ampin Maja mengaku, penyebab kematian korban karena mengidap penyakit.

Dari informasi yang dikumpulkan pihaknya, Azis mengidap Hipertiroid atau gondok beracun.

"Sekarang kita sampaikan informasinya berjenjang ke KPU provinsi," akunya, Jumat (16/2/2024).

Kata Sappe, para petugas KPPS sudah menjadi pengguna BPJS ketenagakerjaan.

"Sudah, sejak dilantik, mereka sudah terdaftar. Tugas kita sekarang koordinasikan ke pihak BPJS," terangnya.

Baca juga: Sosok Azis Dzulfiansyah Anggota KPPS Ponrang Selatan Luwu Meninggal 2 Hari Pasca Pemilu

Apa itu Hipertiroid?

Dikutip dari Siloam Hospital Hipertiroid atau hipertiroidisme adalah gangguan kesehatan yang terjadi ketika kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid, yaitu triiodothyronine (T3) dan thyroxine (T4), secara berlebihan.

Perlu diketahui, hormon tiroid dalam tubuh berperan sebagai pengendali proses metabolisme, seperti mengatur suhu tubuh, mengolah nutrisi pada makanan menjadi energi, serta mengendalikan denyut jantung.

Bila kadar hormon tiroid dalam tubuh melebihi batas normal, maka proses metabolisme menjadi bekerja terlalu cepat.

Inilah yang menyebabkan penderita hipertiroid memiliki berat badan rendah serta jantung yang berdetak lebih cepat.

Penderita hipertiroid yang tidak mendapatkan penanganan tepat mungkin berisiko mendapatkan berbagai macam komplikasi, mulai dari komplikasi akut thyroid storm, pengeroposan tulang (osteoporosis), aritmia (detak jantung tidak normal), hingga gagal jantung.

Penyebab Hipertiroid
 Ada berbagai macam kondisi medis yang dapat memicu terjadinya hipertiroid, mulai dari infeksi hingga gangguan autoimun.

Adapun penjelasan lengkap dari kondisi medis yang memicu terjadinya hipertiroid adalah sebagai berikut:

1. Graves Disease
 Graves disease merupakan penyakit autoimun yang di mana sistem imun menyerang kelenjar tiroid di dalam tubuh.

Hal ini akan memicu kelenjar tiroid untuk memproduksi hormon tiroid dalam jumlah banyak. Graves disease merupakan penyebab hipertiroid paling umum di antara kondisi medis lainnya.

2. Tiroiditis
 

Tiroiditis adalah peradangan atau infeksi yang terjadi pada kelenjar tiroid.

Tiroiditis bisa disebabkan oleh berbagai macam hal, seperti gangguan sistem imun tubuh dan infeksi virus tertentu.

Beberapa jenis virus yang dapat menginfeksi kelenjar tiroid di antaranya virus flu, gondongan (mumps), dan COVID-19.

Peradangan ini dapat mengakibatkan kebocoran pada kelenjar tiroid sehingga hormon tiroid akan masuk ke aliran darah dan memicu gejala-gejala hipertiroid.

3. Nodul Tiroid
 

Kondisi medis yang juga dapat menyebabkan hipertiroid adalah nodul tiroid.

Nodul tiroid merupakan benjolan padat atau bisa juga berisi cairan yang muncul pada kelenjar tiroid.  

Benjolan tersebut umumnya berisi cairan dan dapat menekan kelenjar tiroid sehingga mengganggu proses produksi hormon.

Nodul tiroid bisa diakibatkan oleh beberapa hal, seperti kekurangan yodium hingga kanker tiroid.

4. Penyebab Hipertiroid Lainnya
 Selain gangguan kesehatan yang telah disebutkan di atas, hipertiroid juga bisa dipicu oleh kondisi tertentu seperti:

Mengonsumsi obat yang mengandung yodium tinggi.

Menderita penyakit kronis tertentu, seperti anemia pernisiosa atau diabetes tipe 1.

Memiliki keluarga dengan riwayat graves disease.
Kehamilan.

Ibu hamil memiliki kadar hormon HCG yang tinggi dalam tubuhnya.

Hormon tersebut turut merangsang kelenjar tiroid untuk memproduksi hormon tiroid dalam jumlah banyak.

Gejala Hipertiroid

Kemunculan gejala hipertiroid umumnya diakibatkan oleh proses metabolisme dalam tubuh yang bekerja begitu cepat.

Beberapa gejala umum dari hipertiroid adalah sebagai berikut:

1. Detak jantung tidak teratur.

2. Nafsu makan meningkat namun berat badan tidak kunjung bertambah.

3. Cemas dan gugup.

4. Tremor, seperti tangan dan jari yang gemetar.

5. Perubahan siklus menstruasi pada wanita.
Mudah lelah.

6.Diare.

7. Sulit tidur.

8. Kelenjar tiroid di bagian leher membengkak.

9. Mudah kepanasan.

10. Sering berkeringat bahkan dalam jumlah yang tidak wajar.

11. Tekanan darah tinggi (hipertensi).
 

Cara Mengatasi Hipertiroid

 Beberapa tindakan medis yang dilakukan oleh dokter untuk mengatasi hipertiroid adalah sebagai berikut:

1. Pemberian Obat-Obatan

Dokter akan memberikan beberapa jenis obat, seperti methimazole dan propylthiouracil, untuk menghambat produksi hormon tiroid yang berlebih.

Selain itu, dokter juga akan memberikan obat-obatan berdasarkan gejala hipertiroid yang timbul, seperti propranolol untuk mengatasi gejala jantung berdebar.

2. Terapi Yodium Radioaktif

Tindakan medis lainnya yang dilakukan oleh dokter untuk menangani hipertiroid adalah terapi yodium radioaktif.

Terapi ini dilakukan dengan memberikan obat-obatan oral yang mengandung radioaktif serta yodium dosis rendah untuk mengurangi produksi hormon tiroid.

3. Operasi

Tindakan operasi akan dilakukan apabila pasien tak kunjung membaik bahkan setelah mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan dokter.

Tindakan ini juga bisa menjadi alternatif bagi pasien dengan kondisi medis tertentu yang membuatnya tidak bisa mendapatkan terapi yodium radioaktif.

Tindakan ini dilakukan oleh dokter dengan mengangkat sebagian besar kelenjar tiroid atau biasa dikenal dengan tiroidektomi.

Pasca operasi pengangkatan kelenjar tiroid, pasien akan membutuhkan terapi hormon tiroid seumur hidup yang diberikan dalam bentuk obat.

Semoga bermanfaat. (*)

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved