Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pembelian Beras Dibatasi, Satu Orang Hanya Boleh Beli Satu Kemasan Ukuran Lima Kilogram

APRINDO mengungkap, beras premium kemasan 5 kilogram (kg) mulai mengalami kelangkaan di pasar ritel modern. 

Editor: Muh Hasim Arfah
Tribunnews/Jeprima
Pedagang memeriksa kondisi beras di Toko Beras Udin Jaya, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Senin (12/2/2024). Kenaikan harga beras dipasaran melambung tinggi. Bahkan untuk harga termurah mencapai Rp 13.000 per kg dan harga termahal Rp 17.000 per kg untuk jenis beras premium. 

*Pemerintah Bantah Imbas Program Bansos Saat Kampanye Pilpres

TRIBUN-TIMUR.COM, JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) mengungkap, beras premium kemasan 5 kilogram (kg) mulai mengalami kelangkaan di pasar ritel modern

Pengusaha ritel kesulitan mendapatkan beras premium lokal kemasan 5 kilogram lantaran keterbatasan suplai dari supplier.

Pantauan Tribun di Hypermart Jalan Margonda Raya, Depok Jawa Barat, sejumlah beras masih tersedia. Namun, beras premium lebih sedikit dibandingkan dengan beras lainnya.

Beras premium merek Hoki dan Setra Ramos cap Topi Koki dibatasi pembeliannya maksimal 1 pack per orang. Kebijakan ini juga berlaku bagi seluruh beras yang tersusun rapih di rak Hypermart yaitu beras Setra Ramos cap Anak Raja maupun beras Long Grain milik Hypermart.

Seorang pramuniaga Hypermart mengatakan, kebijakan pembatasan pembelian beras ini sudah berlaku sejak 28 Desember 2023 lalu.

Hal itu dilakukan lantaran stok beras premium sudah mulai langka. "Dari 28 Desember 2023. Jadi semua beras maksimal beli 1 pack. Tadinya maksimal 2, sekarang jadi 1," ujar pramuniaga yang enggan disebutkan namanya tersebut saat ditemui di Hypermart Depok, Senin (12/2).

Harga beras premium yang dijual Hypermart tidak mengalami kontraksi kenaikan. Hanya perubahan kebijakan pembelian dari maksimal 2 pack per orang menjadi 1 pack.

"Harganya enggak naik sih, cuma kebijakan pembeliannya saja yang berubah," jelasnya.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi membeberkan alasan dibalik pembelian beras premium di ritel modern atau toko swalayan yang dibatasi.

Ia mengatakan, hal ini agar distribusinya bisa berjalan merata.

Adapun pembatasan ini disebut juga telah berjalan lama.

"Enggak, (sudah) dari dulu, dari beberapa bulan lalu kan sudah dikerjain begitu. Dari berapa bulan lalu kan memang kita (membatasi pembeliannya per orang) 2 pack. Supaya apa? Supaya distribusinya rata," kata Arief ketika ditemui di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur.

Menurut dia, bila pembeliannya tidak dibatasi, ada kemungkinan konsumen bisa membeli beras dalam jumlah banyak. "Misalnya biasa nyetok di rumah 5 kg atau 10 kg, didobelin jadi 20 kg. Kebayang enggak kalau 2 kali lipat? Buat apa juga (menyimpan beras, red) di rumah terlalu banyak? Orang barangnya ada terus kok," ujar Arief.

Eks Direktur Utama ID Food itu menyebut bahwa pemerintah tidak mengeluarkan peraturan tertulis apa-apa terkait dengan kebijakan pembatasan ini. Kebijakan ini datang langsung dari pengusaha ritel, dalam hal ini para anggota Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO).

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved