Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

29 Pasien Demam Berdarah Dirawat RSUD Bulukumba, Kenali Gejala DBD Termasuk Demam dan Sakit Kepala

Jumlah tersebut sedang ditangani medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) H.Suthan Dg Radja Bulukumba. 

Penulis: Samsul Bahri | Editor: Ansar
Tribun-Timur.com
Tim PKK kunjungi pasien di RSUD H. Sulthan Dg Radja Bulukumba 

TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU- Sebanyak 29 korban demam berdarah di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Rabu (31/1/2023).

Jumlah tersebut sedang ditangani medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) H.Suthan Dg Radja Bulukumba

"Hingga hari ini kasus DBD yang dirawat di RSUD sebanyak 29 kasus. Terdiri dari DBD sebanyak 23 orang dan Demam Dengue sebanyak enam orang," kata RSUD Sulthan Dg Radja Bulukumba, Andi Ayatullah.

Jumlah tersebut khusus pada bulan Januari ini. 

Korban DBD ini meningkat sejak memasuki musim hujan jelasnya. 

Di musim penghujan sangat rentang penyakit DBD sebab nyamuk berdarah berkembang.

Olehnya itu ia menghimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kebersihan di rumah dan lingkungan masing-masing.

Dan memastikan tidak ada tempat yang tergenang air yang bisa menjadi sarang jentik nyamuk demam berdarah.

Saat ini Bulukumba masuk musim hujan setelah lima bulan dilanda kemarau.Demam berdarah atau DBD adalah penyakit yang menular melalui nyamuk yang terjadi di daerah tropis dan subtropis di dunia. 

Gejala DBD yang umum adalah demam tinggi dan gejala seperti flu.

Sementara itu, pada DBD yang parah, kondisi ini bisa menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah secara tiba-tiba (syok) dan bahkan kematian.

Jutaan kasus infeksi demam berdarah dengue terjadi di seluruh dunia setiap tahunnya. 

DBD paling sering terjadi di Asia Tenggara, pulau-pulau Pasifik barat, Amerika Latin dan Afrika.

Namun kini penyakit ini telah menyebar ke daerah baru, termasuk wabah lokal di Eropa dan bagian selatan Amerika Serikat.

Cara terbaik untuk mencegah infeksi adalah dengan menghindari gigitan nyamuk dan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi populasi nyamuk.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved