Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Milad DDI Mangkoso

DDI Lahir di Mangkoso Akikah di Soppeng, Penjelasan Anregurutta Mangkoso Prof Dr M Farief Wadjedy

“Biasanya orang kalau lahir, jika kita di Bugis dan laki-laki namanya baru La Baco. Nanti di-akikah baru diberi nama,” kata Anregurutta Faried Wadjedy

|
Editor: AS Kambie
dok tribun-Timur/fb
Pimpinan Pondok Pesantren DDI Mangkoso AGH Prof Dr Faried Wadjedy MA, saat melepas parade drumband santri DDI Mangkoso di acara HUT 63 Tahun DDI Mangkoso, Senin (22/12/2014) 

TRIBUN-TIMUR.COM -  Puncak Milad DDI, atau peringatan hari lahir Darud Dakwah Wal Irsyad, digelar di Kampus III Bululampang, Pondok Pesantren DDI Mangkoso, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, Kamis,11 Februari 2024. 

Sejatinya 11 Januari 2024 adalah Milad Ke-86 DDI. Namun karena acara ini adalah rangkaian acara demi acara yang dilaksanakan sejak beberapa bulan lalu, termasuk rangkaian Semesta DDI yang digelar di Lapangan Karebosi pada 17 Desember 2024, sehingga masih memakai logo Milad Ke-85 Semesta DDI 1938-2023.

Bukan hanya alumni dan santri DDI dari Sulsel yang melipir ke Mangkoso. Santri DDI dari Papua, Kalimantan, Sumatera, dan Pulau Jawa pun nyeruak ke dataran berkah ini.

Porseni digelar 6 hari, 6-11 Januari 2024. 

“Alhamdulillah porseni ini diikuti 24 cabang Ponpes DDI dari seluruh Indonesia,” kata Koordinator Panitia Milad Akbar Nasional PBDDI, Ahmad Rasyid Amberi Said.

Ahmad Rasyid menyampaikan bahwa Porseni Nasional ini diikuti oleh peserta putra sebanyak 513 dan Official 133. Untuk putri pesertanya  415 dan official 107.

"Total peserta putra yaitu 646, dan putri 522. Sementara total peserta secara keseluruhan yaitu 1.168 peserta," ujar Ahmad Rasyid Amberi Said.

Suara Anregurutta Mangkoso, Prof Dr M Faried Wadjedy MA, seketika terdengar semakin serak ketika menjelaskan tentang pelaksanaan Milad DDI kali ini.

“Saya sepertinya kehabisan kata,” ujar Anregurutta Mangkoso, Gurutta Faried Wadjedy. Ada air bening menetes di pelupuk matanya yang tajam nan syahdu.

Itulah ungkapan kebahagiaan Anregurutta Mangkoso, sapaan para santri dan murid untuk Sang Ulama yang baru saja dirayakan usianya yang ke-80 tahun itu, dalam amanahnya di acara  launching buku “Ronce Mutiara Kenangan Masa 80 Tahun Anregurutta Mangkoso Prof Dr HM Faried Wadjedy, LC MA, dan Seminar Literasi Membaca itu Sehat, Menulis itu Hebat” di Aula Kampus I Ponpes DDI Mangkoso, Kabupaten Barru, Sulsel, Senin (8/1/2024).

Anregurutta Mangkoso, Gurutta Faried Wadjedy, tak kuasa menahan haru karena dia memberi amanah dan diminta membaca doa di acara yang dirangkaikan dengan puncak Milad Ke-85 Semesta DDI.

“Mengapa saya sangat bahagia, karena tahun-tahun sebelum tiga tahun terakhir ini, setiap kali kita merayakan milad di Mangkoso, kita hanya katakan milad pesantren. Dalam tiga tahun terakhir, kita sudah bisa mengatakan dan menyebutnya Milad DDI, apalagi saya kira puncaknya tahun ini setelah kita melaksanakan Semesta DDI di Lapangan Karebosi Makassar,” jelas Anregurutta Mangkoso, Gurutta Faried Wadjedy.

Puncak Milad DDI kali ini digelar di Kampus III Bululampang, DDI Mangkoso, Kabupaten Barru, Kamis, 11 Januari 2024. Rangkaian acara ini sudah digelar sejak beberapa bulan lalu. Termasuk Semesta DDI di Lapangan Karebosi, Makassar, Minggu (17/12/2023), yang dihadiri mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla.

Anregurutta Ambo Dalle memang baru lima tahun membina pengajian di Masjid Mangkoso, Ibukota Swapraha Soppeng Riaja, ketika Anregurutta Faried dilahirkan di Lapasu, beberapa kilometer sebelah timur Masjid Mangkoso. 

Ayahnya Anregurutta Faried Wadjedy, Anregurutta Amberi Said, juga baru beberapa tahun menetap di Lapasu dan menjadi pendamping utama Anregurutta Ambo Dalle membina pengajian di Masjid Mangkoso.  

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved