Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pemilu 2024

Ramli Manong Dorong Pendidikan Pemilih Pemula Menyongsong Pemilu

Hal ini mengingat pemilih pemula memainkan peran kunci dalam demokrasi, dan edukasi mereka menjadi hal esensial.

|
Penulis: Erlan Saputra | Editor: Ansar
Tribun-Timur.com
Caleg Golkar Dapil 3 Kecamatan Biringkanaya dan Tamalanrea, Ramli Manong (baju merah) saat Podcast Ngobrol Politik edisi Rabu (11/10/2023) lalu. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ramli Manong menyoroti pentingnya pendidikan pemilih pemula dalam menghadapi Pemilu 2024.

Hal ini mengingat pemilih pemula memainkan peran kunci dalam demokrasi, dan edukasi mereka menjadi hal esensial.

Caleg Golkar Dapil 3 Kecamatan Biringkanaya dan Tamalanrea menilai, selama ini kebanyakan calon-calon menerapkan konsep kampanye transaksional.

"Dan bagi saya pribadi juga mencoba merubah strategi pemenangan dengan antitesa dari cara-cara lama yang digunakan kebanyakan caleg dengan politik transaksional," kata Ramli Manong, Rabu (27/12/2023).

"Setelah saya lakukan ini, ternyata menemukan banyak sekali pemilih pemula yang perlu diedukasi, banyak sekali pemilih cerdas dan sangat berpendidikan yang jauh dari politik transaksional," tambahnya.

Bahkan, kata Ramli, banyak dari pemilih-pemilih muda mencari sosok kandidat yang betul-betul bisa memberikan pendidikan politik. 

"Dan Alhamdulillah, inilah yang membuat saya berbeda dan diterima di kalangan politik anti transaksional," ujarnya.

Bahkan, diberbagai kesempatan bertemu sapa dengan pemilih muda, Ramli Manong aktif memberikan edukasi politik.

Selain menawarkan bentuk Alat Peraga Kampanye (APK) yang berbeda, Ramli juga memberikan pemahaman mendalam soal pentingnya tugas dan tanggungjawab sebagai anggota DPRD sebagai wakil rakyat ke depan.

"Terutama sebagai fungsi pengawasan untuk memaksimalkan tugas eksekutif ke depan. Apalagi kota Makassar ini cukup mendapat APBD yang terbilang besar," katanya.

Menurut Ramli Manong, pemilih pemula sering kali belum memiliki pengalaman politik yang cukup untuk membuat keputusan informan dan berpikir kritis.

Oleh karena itu, pendidikan pemilih pemula diarahkan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang proses demokrasi, tanggung jawab sebagai pemilih, dan peran masing-masing calon dalam membangun negara.

Yang terpenting adalah kampanye penyadaran untuk membantu pemilih pemula memahami nilai-nilai demokrasi serta dampak pilihan mereka pada arah bangsa.

"Dan kita berharap masyarakat memilih caleg yang memberikan pendidikan politik. Dan tentu saya sebagai Caleg Golkar hanya bisa bekerja keras melakukan pendekatan ke masyarakat sebagai pemilik suara dengan edukasi dan pendidikan politik," tandasnya.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulsel sendiri telah masif menggelar pendidikan pemilih. 

Khususnya bagi kalangan pemilih pemula.

KPU Sulsel bukan hanya menyasar kampus perguruan tinggi, tetapi pelajar tingkat SMA sederajat.

Hal itu ditegaskan oleh Komisioner KPU Sulsel Divisi Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih, Hasruddin Husain. 

Kata dia, semua pendidikan politik bagi pemilih pemula dikemas dalam bentuk yang dekat dengan mereka, seperti konser musik dan olahraga.

"Konser ini bagian dari segmentasi sosialisasi pendidikan pemilih pemula dengan harapan mereka paham dan bisa menjadi pemilih yang cerdas, utamanya dalam proses tahapan kedepan," kata Hasruddin Husain.

Lebih lanjut mantan Ketua KPU Kota Parepare itu menilai, tantangan terberat bagi pemilih pemula adalah proses tahapan dan tata cara pemilihan. 

Termasuk memahami sejumlah tahapan selama proses demokrasi berlangsung.

"Tahapan sekarang kan masa kampanye, biasanya tahap ini menjadi masalah terbesar bagi pemilih pemula tentang tata cara memilih. Makanya kami sampaikan informasi lewat konser musik ini," kata dia.

Harapannya, agenda ini bisa menyentuh dan menjadi framing baru bagi KPU Sulsel dalam hal melakukan pendidikan politik dan demokrasi bagi pemilih pemula, khusuanya mereka yang sudah terdaftar di DPT," tambahnya.

Kata Uceng, sosialisasi dan pendidikan pemilih pemula sangat penting dilakukan.

Hal ini diharapkan bisa menjadi solusi atas kerawanan yang senantiasa membayang-bayangi pemilih pemula

Khususnya dalam hal konsumsi informasi dan politik uang.

"Pemilih pemula ini banyak kerawanan. Mereka digerus isu hoaks sampai politik uang. Jadi yang paling utama itu proses pencerdasan, supaya mereka bisa melakukan tracking terhadap caleg, Capres, agar mengetahui jejak mereka. Itu yang menjadi poin,” tegasnya.

Sementara Ketua KPU Sulsel, Hasbullah menegaskan, pada hari pencobolasan nanti semua kegiatan dihentikan. 

Sehingga, dia berharap semua masyarakat tidak hanya tinggal di rumah, tetapi datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk melakukan pencoblosan.

"Hari H itu semua aktivitas diliburkan. Jangan sampai cuma untuk berkumpul bareng keluarga lalu tidak ke TPS. Jadi kami memanggil mereka untuk datang ke TPS dan bertanggung jawab dengan pilihannya," harapnya.

Dengan begitu, pada masa kampanye ini diharapkan mereka bisa memilah dan mengenal lebih jauh siapa kandidat jagoannya. 

Pada akhirnya, mereka bisa bertanggung jawab dengan pilihan masing-masing.

"Hari ini waktunya mereka mencari tahu siapa para calon ini. Jadi mereka harus bertanggung jawab dengan mengenal dulu siapa calon pilihannya, mulai Caleg sampai Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden," tutupnya. (*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved