Pencari Kerja Merapat! Lowongan Kerja Indofood Tawarkan 2 Posisi Mentereng untuk Lulusan S1

3. Permintaan Uang di Muka atau Biaya Aplikasi yang Tinggi

Jika perusahaan meminta uang di muka sebagai biaya aplikasi atau untuk proses seleksi, ini bisa menjadi tanda buruk.

Lowongan kerja seharusnya tidak meminta uang untuk melamar atau mengikuti proses seleksi.

4. Informasi Perusahaan yang Tidak Jelas atau Tidak Ada Jejak Online

Perusahaan palsu mungkin memiliki sedikit atau tidak ada informasi tentang profil perusahaan.

Atau tidak ada jejak online yang jelas seperti situs web resmi, kontak yang dapat diverifikasi, atau ulasan dari karyawan sebelumnya.

5. Surat Lamaran atau Email yang Tidak Profesional

Surat lamaran atau email yang tidak memiliki informasi yang jelas, ejaan yang buruk, atau tata bahasa yang tidak benar mungkin menandakan bahwa itu adalah lowongan kerja bodong.

Baca juga: Lowongan Kerja di Tambang Morowali, Cari Lulusan SMA hingga S1

6. Proses Seleksi yang Terlalu Cepat dan Tanpa Wawancara

Proses seleksi yang terlalu cepat atau tanpa wawancara seringkali merupakan indikator bahwa perusahaan tidak memperhatikan kualifikasi atau hanya bertujuan untuk mengumpulkan informasi pribadi.

7. Tawaran Kerja Tanpa Deskripsi Pekerjaan yang Jelas

Jika lowongan kerja tidak memiliki deskripsi pekerjaan yang jelas, tanggung jawab, atau informasi terkait tugas-tugas yang harus dilakukan, itu bisa menjadi pertanda bahwa itu adalah lowongan kerja bodong.

8. Tindakan 'Terlalu Baik untuk Dipercaya'

Lowongan kerja yang terdengar terlalu bagus untuk menjadi kenyataan atau tidak masuk akal dalam hal keuntungan atau kebijakan perusahaan, seringkali merupakan indikasi potensial dari lowongan kerja palsu.

Jika Anda merasa ada kecurigaan terhadap suatu lowongan kerja, selalu bijaksana untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang perusahaan tersebut.

Memverifikasi informasi dan memastikan keabsahan dari sumber informasi sebelum melamar atau memberikan informasi pribadi.

(Tribun-Timur.com/Hasriyani Latif)