Opini
Al-Aqsha Kiblat Para Nabi
Dan salah satu peristiwa penting dan bersejarah adalah pembangunan Masjid Al-Aqsha, klaim kepemilikan hingga penguasaan terhadapnya
Oleh: Dr Ilham Kadir MA
Sekretaris Umum MUI Enrekang
UMUR bumi makin menua, dan kejadian-demi kejadian yang ada di atasnya terus berlangsung hingga saat ini, akan datang, dan seterusnya hingga kiamat datang.
Dari sekian banyak peristiwa yang terjadi, ada beberapa di antaranya menjadi perhatian khusus, bahkan istimewa karena kisahnya diabadikan dalam bentuk wahyu, baik dalam al-Qur'an maupun Hadis.
Dan salah satu peristiwa penting dan bersejarah adalah pembangunan Masjid Al-Aqsha, klaim kepemilikan hingga penguasaan terhadapnya.
Tidak sampai di situ, bahkan segenap kejadian-kejadian melegenda dalam sejarah umat manusia sangat erat kaitannya dengan Masjid Al-Aqsha.
Bahkan untuk mengukur penguasa dunia saat ini juga terkait dengan Al-Aqsha, sebab siapa yang menguasai Al-Quds secara defacto dia adalah penguasa dunia, kerena itu setiap zaman, bangsa-bangsa besar selalu ingin mengambil bagian pada Al-Aqsha, dan seluruh nabi dan rasul yang pernah diutus ke bumi, dari Adam sampai Muhammad, selalu terkait dengan Al-Aqsha.
Maka wajarlah kita bertanya, Apa saja keistimewaan Masjid Al-Aqsha?
Kenapa umat Islam wajib berkorban untuk menjaganya?
Serta apa saja langkah-langkah taktis untuk membebaskan Masjid Al-Aqsha yang saat ini berada dalam cengkraman Zionisme? Amma ba'du!
Setidaknya ada empat dasar keistimewaan Masjid Al-Aqsha sekaligus sebagai alasan bagi umat Islam untuk menjaganya:
Pertama.
Tanah yang diberkahi sekaligus sebagai tempat terjadinya isra' dan mi'raj Rasulullah.
Dari Masjidil Haram hingga Masjid Al-Aqsha dan sekitarnya adalah bumi yang diberkahi.
Demikian yang termaktub dalam Kitab Al-Qur'an, "Mahasuci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya [Nabi Muhammad] pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjid Al-Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda kebesaran Kami, (QS. Al-Isra:1).
Berkata Imam As-Suyuthi, “Seandainya pun tidak ada ayat lain selain ayat ini yang menyebutkan keutamaan Baitul Maqdis, maka sudah cukup.
Merdeka dari Gigitan Anjing Gila: Momen Kemerdekaan ke-80 untuk Bebas Rabies 2030 |
![]() |
---|
Gaza: Pelaparan Sistematis dan Urgensi Persatuan Umat |
![]() |
---|
Ketika Hukum Dilecehkan: Kasus Silfester Matutina |
![]() |
---|
Kolaborasikan Isu Moderasi Beragama dan Ekoteologi, MAN Pinrang Gelar Workshop Konten Kreatif |
![]() |
---|
Transformasi Bawaslu menjadi Peradilan Khusus Pemilu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.