Jusuf Kalla Soroti Pendidikan Sulsel Tertinggal Dibanding Kalimantan, Ini Sebabnya

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -  Pendidikan di Sulawesi Selatan (Sulsel) menjadi sorotan Wakil Presiden (Wapres) RI ke-10 dan 12 HM Jusuf Kalla.

Jusuf Kalla menyoroti terkait kualitas pendidikan di Sulsel.

Apalagi, data menunjukkan tak ada satupun sekolah di Sulsel masuk dalam 100 besar SMA se-Indonesia.

Hal ini disampaikan Jusuf Kalla dihadapan Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin saat berkunjung di Ruang Pola, Kantor Gubernur Sulsel, Rabu (20/12/2023).

"Jumlah (sekolah) cukup, mutunya yang kurang.  Jadi mutu pendidikan harus di tingkatkan," kata HM Jusuf Kalla.

Baca juga: Sadikin Aksa Tegaskan Gaji Pemain PSM Makassar Aman dan Janji Dampingi Juku Eja di Sisa Laga Liga 1

Mutu pendidikan di Sulsel harus diperbaiki dari tenaga pengajar.

Pemerataan guru hingga pelosok daerah harus jadi prioritas.

Lebih jauh, kompetensi guru juga harus merata.

"Jadi itu mulai dari kepala sekolah, guru dan budaya belajar murid, itu harus. Karena dari 100 SMA kita belum masuk, berarti kita ketinggalan dari daerah lain," lanjutnya.

Dari 100 besar sekolah terbaik, Pulau Jawa memang mendominasi.

Beberapa sekolah di Sumatera dan Kalimantan juga masuk.

"Bagaimana kita ingin maju kalau tingkat pendidikan dasarnya rendah. Memang di data ini 80 persen sekolah terbaik di Jawa. Sumatera ada beberapa. Kalimantan ada," kata JK.

Kabid Pembinaan SMA Dinas Pendidikan (Disdik) Sulsel Harpansa mengaku indikator pendidikan lainnya di Sulsel masih unggul.

Salah satunya, jumlah siswa lolos Perguruan Tinggi Negeri (PTN)

"Kalau dari segi indikator dipakai mengukur itu memang seperti itu, kalau memakai indikator lain hasilnya beda. Seperti jumlah masuk Perguruan Tinggi Negeri. Kita kan ada di peringkat 5, bahkan DKI jakarta kita kalahkan," jelas Harpansa