Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Prof Marsuki Ungkap Dampak Kelangkaan BBM: Bakal Picu Kenaikan Harga di Pasar

Ia menjelaskan, BBM merupakan komoditas strategis bagi semua pihak, termasuk pemerintah, dan dunia usaha. 

Penulis: Rudi Salam | Editor: Saldy Irawan
ISTIMEWA
Pengamat Ekonomi Sulsel Prof Marzuki DEA 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ekonom Prof Marsuki DEA mengungkap kemungkinan dampak kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Sulawesi Selatan (Sulsel).

Salah satu dampak yang ditimbulkan adalah kenaikan harga komoditas di pasar.

Ia menjelaskan, BBM merupakan komoditas strategis bagi semua pihak, termasuk pemerintah, dan dunia usaha. 

Sehingga kinerja berbagai aktivitas sangat ditentukan oleh ada tidaknya ketersediaan BBM tersebut. 

“Artinya, jika kondisinya sekarang ada indikasi kecendrungan langkanya BBM di pasar, berarti mau tidak mau dampaknya akan buruk bagi kinerja perekonomian secara umum,” katanya, saat dihubungi Tribun-Timur.com, Selasa (19/12/2023).

Dalam jangka pendek, kata dia, akan terbatasnya arus pergerakan orang dan barang.

Juga terbatasnya kegiatan konsumsi, sehingga terbatasnya pula kegiatan produksi. 

“Selanjutnya tren harga-harga akan meningkat karena ada kelangkaan berbagai kebutuhan pelaku ekonomi di pasar,” jelas Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Hasanuddin (Unhas) tersebut.

Prof Marsuki melanjutkan, kelangkaan BBM juga akan berdampak lemahnya permintaan dana dari dunia usaha.

Sebab, kecendrungan bunga pinjaman meningkat. 

Sehingga minat menyimpan dana masyarakat ke sektor perbankan tertekan, karen khawatir situasi akan memburuk, dan memilih menyimpan dalam bentuk cash. 

“Jika ini terjadi maka mengakibatkan mulai terjadi perilaku irrasional para pelaku ekonomi yang jika tidak ada solusinya, dapat berdampak semakin berat bagi perkembangan ekonomi secara umum,” paparnya.

Lebih dari itu, kelangkaan BBM dinilai akan menyebabkan terjadinya pengangguran dan kemiskinan.

Olehnya, ia meminta pihak terkait mengambil kebijakan darurat melalui hasil kompromi para otoritas secara terkoordinasi, khususnya BI dan Kemenkeu serta dukungan dari DPR.

“Tapi semoga saja hal tersebut tidsk terjadi, dengan cara Pertamina secara sektoral menemukan solusi untuk mengatasi tren kecendrungan BBM di pasar,” tambah Prof Marsuki.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved