Kisah Perantau Bantaeng 20 Tahun Jadi TKW, Tak Digaji dan Mau Dijual oleh Majikan
Ialah Rahmatia Dg Bau, pegi mengadu nasib menjadi TKW di Malaysia usai pisah ranjang dengan suaminya.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Ari Maryadi
"Kita dampingi untuk dapat akta khususnya buku nikah, akta lahir anak. Kita harus perjuangkan bagaimana dia mendapat kan identitas, " paparnya.
Tidak hanya melakukan pendampingan terhadap migran, KPBMB juga fokus terhadap isu kekerasan perempuan.
Ada satu warga yang dibantu biaya operasinya karena mengidap kanker serviks.
Penyakit itu di dapat dari suaminya yang diduga berhubungan seksual secara bebas.
"Kami bantu untuk operasi bantuan kanker serviks, setelah itu korban minta pisah," katanya.
Kerja-kerja yang dilakukan KPBMB tentu tak mudah, ada banyak kerikil yang mereka temui dalam prosesnya.
Termasuk penolakan-penolakan dalam pengurusan identitas migran yang didampingi. (*)
Berita Terkait
Baca Juga
Kampus UMI Bantaeng Diresmikan, Perluas Kontribusi Pendidikan di Sulsel |
![]() |
---|
Mayat Pensiunan TNI Ditemukan di Pantai Bantaeng, Diduga Epilepsi Kambuh Saat Berenang |
![]() |
---|
Respon Wakil Bupati Banteng Sahabuddin Usai Digusur dari Posisinya Ketua PKS Bantaeng |
![]() |
---|
Wakil Bupati Bantaeng Sahabuddin 'Tergusur' dari Kursi Ketua PKS Bantaeng |
![]() |
---|
Profil SMKA Tun Datu Mustapha Limauan, Sekolah Tempat Zara Qairina Mahathir Menuntut Ilmu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.